BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Senin, 24 Maret 2025 - 20:12 WIB
loading...
BPI Danantara: Peluang...
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Krida Wacana, Subagyo. FOTO/IST
A A A
Subagyo
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Krida Wacana

PRESIDEN Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi bernama Danantara (Daya Anagata Nusantara). Badan pengelola investasi yang mengelola aset negara senilai 900 miliar dolar ini diharapkan dapat memberikan imbal hasil yang tinggi, sehingga dapat menciptakan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

Danantara diharapkan mampu mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Adanya investasi strategis ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi pertumbuhan ekonomi akan sangat mungkin tercapai melalui Danantara, jika aset negara dikelola secara efektif, sehingga dapat menarik investasi global dan meningkatkan daya saing negara.

Tantangan dan Penentu Keberhasilan

Agar potensi pertumbuhan ekonomi ini tetap terjaga dan juga memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik generasi sekarang dan mendatang, BPI Danantara sebaiknya fokus pada investasi-investasi strategis yaitu menekankan pada proyek-proyek yang berkelanjutan. Namun, pelaksanaannya pastilah tidak semudah yang dibayangkan. Tantangan akan muncul, terutama karena badan ini merupakan pengelola investasi yang baru.

Tata kelola organisasi, transparansi, dan akuntabilitas mungkin akan menjadi tantangan yang cukup besar bagi BPI Danantara. Sebagai badan pengelola investasi baru, reputasi harus dijaga sejak awal untuk mendapatkan kepercayaan publik. Jika reputasi terjaga dengan baik, maka para investor tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya melalui badan ini.

Dalam praktiknya, perlu ada kebijakan tentang pengelolaan secara profesional dan akuntabel. Transparansi dan akuntabel merupakan dua pilar utama yang harus dijaga oleh badan pengelola investasi tersebut. Transparansi, mengacu pada tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat terkait pengelolaan dan penggunaan dana serta hasil yang dicapai. Akuntabilitas, mengacu pada pertanggungjawaban pengelolaan dana dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Danantara dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Pembagian peran yang jelas antara pemilik dana dan pengelola dana akan memberikan jaminan bahwa tata kelola diterapkan dengan baik.

Pilar berikutnya yang perlu diperhatikan adalah responsibility atau pertanggungjawaban, yang mengacu pada kesesuaian pengelolaan badan pengelola investasi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Independensi atau kemandirian juga merupakan pilar yang perlu dipantau secara serius sehingga terdapat jaminan bahwa pengelolaan badan pengelola investasi ini dikelola secara profesional dan bebas dari benturan kepentingan dan tekanan-tekanan dari pihak manapun. Pemilihan manajemen BPI Danantara ini harus dipastikan tidak ada kepentingan politik untuk mencegah penyalahgunaan dana negara.

Pilar fairness menjadi pilar berikutnya yang perlu mendapat perhatian untuk menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhitungkan hak setiap pemangku kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pengelolaannya, BPI Danantara harus menjamin bahwa tata kelola organisasi diterapkan dengan baik. Pedoman global untuk tata kelola investasi harus diterapkan sejak awal, disertai dengan penerapan manajemen risiko bagi dana kekayaan negara. Peluncuran BPI Danantara merupakan langkah positif bagi Indonesia. Keberhasilan Danantara akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengatasi tantangan dan menjalankan tugasnya secara efektif.

Dengan demikian, terdapat beberapa syarat penting agar BPI Danantara ini berhasil, yaitu tata kelola yang baik dan cermat dalam melakukan investasi. Ada pepatah yang mengatakan bahwa dalam investasi dikenal prinsip "high risk high return", yang berarti terdapat berbagai instrumen investasi yang menawarkan potensi keuntungan besar, tetapi juga memiliki potensi kerugian yang besar. Hal ini dimaksudkan agar pengelola investasi atau investor selalu ingat bahwa potensi keuntungan yang besar, disertai juga potensi kerugian yang besar pula.

Untuk mengurangi terjadinya risiko yang besar, maka perlu dilakukan analisis risiko yang mendalam dan komprehensif. Salah satu tindakan untuk meminimalkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi investasi, yaitu menempatkan dana investasi di berbagai sektor yang berbeda. Dengan melakukan diversifikasi, maka apabila terjadi fluktuasi pada salah satu aset investasi, hal tersebut dapat diimbangi dengan kinerja aset investasi lainnya.

Tindakan selanjutnya adalah memfokuskan investasi pada sektor-sektor produktif yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Investasi pada hilirisasi industri memiliki peluang untuk menjadi salah satu pilihan karena dapat meningkatkan nilai tambah untuk aset sumber daya alam. Selain tata kelola dan kecermatan dalam investasi, profesionalisme dan kompetensi juga merupakan syarat agar badan pengelola investasi dikatakan berhasil.

BPI Danantara harus dikelola oleh manajemen yang kompeten, profesional dan berpengalaman di bidang investasi. Dengan manajemen yang kuat, BPI Danantara akan mampu bertahan dari berbagai tantangan yang dihadapi. Kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang harus selalu ditumbuhkan kepada seluruh jajaran manajemen, baik di tingkat lower, middle maupun top manajemen.

Manfaat dan Dukungan untuk BPI Danantara

Adanya pengelolaan yang baik dan didukung oleh manajemen yang profesional, maka BPI Danantara diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pembiayaan pembangunan infrastruktur sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Dengan melakukan investasi pada sektor-sektor yang memiliki prioritas tinggi, diharapkan daya saing Indonesia di pasar dunia dapat meningkat. Selain itu, Danantara diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal.

Pengelolaan aset negara yang lebih efisien dan produktif juga diharapkan dapat mengoptimalkan aset negara, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi negara. Adanya BPI Danantara diharapkan juga dapat mendorong terjadinya hilirisasi industri yang meningkatkan nilai tambah produk Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan badan pengelola investasi ini sangat ditentukan oleh dukungan dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, OJK, BUMN, Investor domestik dan asing, sektor perbankan dan lembaga keuangan lainya, serta DPR tentunya. Semoga Danantara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
Dari Deflasi menuju...
Dari Deflasi menuju Resesi: Lampu Kuning Ekonomi Indonesia
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Gebrakan Efisiensi Anggaran...
Gebrakan Efisiensi Anggaran Prabowo-Gibran, Jantung Ekonomi Kerakyatan
Integritas
Integritas
Ekoteologi dan Puasa...
Ekoteologi dan Puasa Ramadan
Di Depan Duta Besar...
Di Depan Duta Besar Tiongkok, Pimpinan Ormas Islam Kutuk Sindikat Oplosan BBM dan Dukung Danantara
Ketika Gen Z Memilih...
Ketika Gen Z Memilih Kabur Aja Dulu
Dilema Danantara di...
Dilema Danantara di Tengah Pemberantasan Korupsi
Rekomendasi
Duel Maut Gegara Utang...
Duel Maut Gegara Utang di Banyumanik Semarang, 1 Tewas
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi, Rabu 26 Maret 2025: Aliya Diperiksa Polisi
Perluas Penetrasi Pasar,...
Perluas Penetrasi Pasar, QJMOTOR Indonesia Beberkan Komitmen di 2025
Berita Terkini
Timnas Indonesia Kalahkan...
Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain di GBK, Jokowi: Selamat, Semoga Masuk Piala Dunia 2026
8 menit yang lalu
Menlu Prancis Temui...
Menlu Prancis Temui Prabowo di Istana, Bahas Rencana Kedatangan Macron
9 menit yang lalu
Kapan Idulfitri 2025...
Kapan Idulfitri 2025 Menurut Muhammadiyah? Cek di Sini
20 menit yang lalu
Layani Pemudik, GP Ansor...
Layani Pemudik, GP Ansor Dirikan 573 Posko Mudik di Sejumlah Provinsi
26 menit yang lalu
Djan Faridz Pakai Tongkat...
Djan Faridz Pakai Tongkat dan Dituntun Keluar dari Gedung KPK usai Diperiksa terkait Harun Masiku
48 menit yang lalu
Kemenag Lepas Ratusan...
Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah
56 menit yang lalu
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved