Gebrakan Efisiensi Anggaran Prabowo-Gibran, Jantung Ekonomi Kerakyatan

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:29 WIB
loading...
Gebrakan Efisiensi Anggaran...
Peneliti senior di Maarif Institute, Endang Tirtana. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Dr. Endang Tirtana, M.Si.
Peneliti senior di Maarif Institute

GEBRAKAN pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pemerintahan salah satunya mewujudkan efisiensi anggaran. Pada 22 Januari 2025 dikeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang memerintahkan semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memangkas anggaran dengan target fantastis, mencapai Rp306 triliun atau sekitar 8% dari total APBN 2025.

Dalam beleid tersebut, instansi pemerintah pusat diharuskan mengidentifikasi pos-pos belanja yang perlu diefisienkan, menyasar antara lain belanja operasional perkantoran, pemeliharaan, perjalanan dinas, dan pengadaan peralatan dan mesin. Khusus untuk belanja pegawai dan bantuan sosial dikecualikan dari langkah efisiensi anggaran.

Sementara itu, pemerintah daerah harus membatasi belanja kegiatan seremonial, publikasi, dan kegiatan seperti kajian, studi banding, seminar, dan focus group discussion. Selain itu mengurangi perjalanan dinas hingga 50%, jumlah dan honorarium tim, dan belanja yang bersifat pendukung atau tidak memiliki output yang terukur, serta selektif dalam memberikan hibah langsung.

Tekad Prabowo Membenahi Kebocoran Anggaran

Kebijakan efisiensi anggaran bukan dilakukan secara ujug-ujug. Sejak awal saat dilantik sebagai presiden, Prabowo menyinggung soal banyaknya kebocoran anggaran sebagai salah satu masalah utama yang membayangi Indonesia. Di sisi lain, sebagian rakyat masih hidup di bawah garis kemiskinan, anak-anak berangkat sekolah tanpa sarapan, dan sekolah-sekolah yang tidak terurus.

Hal tersebut diulang kembali pada sidang kabinet paripurna yang pertama, dengan menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran negara. Prabowo meminta para menteri untuk meninjau kembali alokasi APBN dan mengurangi kegiatan-kegiatan seremonial atau studi banding ke luar negeri. Semua diminta fokus pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Arahan yang sama disampaikan kepada ribuan kepala daerah dan pimpinan instansi vertikal dalam rapat koordinasi (rakornas) pusat-daerah. Dari laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terungkap total belanja Pemda yang tidak efisien mencapai Rp141,33 triliun pada 2023. Prabowo menyayangkan hilangnya potensi negara yang besar akibat inefisiensi tersebut.

Meskipun tersisa kurang dari dua bulan lagi menuju akhir tahun, arahan Prabowo segera diturunkan dalam bentuk surat edaran dari Menteri Keuangan agar kementerian dan lembaga memangkas belanja perjalanan dinas minimal 50% dari sisa pagu tahun anggaran 2024. Prabowo juga terus mendorong Sri Mulyani untuk menelusuri item-item belanja non-prioritas yang bisa diefisienkan.

Prabowo lalu membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) yang bertugas meningkatkan pengawasan pembangunan dan ketepatan penggunaan anggaran. BPPIK menemukan pemborosan berupa kegiatan seremonial, perjalanan dinas, seminar, konsultan, dan studi kelayakan, jika dihemat bisa disalurkan untuk program yang berdampak langsung pada rakyat.

Dari Rp256,1 triliun anggaran kementerian dan lembaga yang dipangkas lewat Inpres, Sri Mulyani merinci 16 item belanja di mana belanja alat tulis kantor (ATK) menjadi paling besar terkena efisiensi, mencapai 90% dari anggaran awal. Sebelumnya diketahui total belanja ATK saja dari seluruh kementerian dan lembaga nilainya menembus Rp44,4 triliun.

Ihwal kebocoran anggaran, Bappenas mengakui angkanya lebih dari 30% dan sudah berlangsung selama 30 tahun. Ayahanda Prabowo yang juga begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo pernah menghitung tingkat kebocoran anggaran pembangunan di Indonesia pada 1993 mencapai 30%, dengan melihat tingginya besaran incremental capital output ratio (ICOR).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Presiden Prabowo Panggil...
Presiden Prabowo Panggil Menko Airlangga, Ini yang Dibahas
Prabowo Terima Kunjungan...
Prabowo Terima Kunjungan Utusan Khusus Presiden Palestina di Istana Kepresidenan
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Muktamar PPP Digelar...
Muktamar PPP Digelar Agustus-September 2025, Dihadiri Presiden Prabowo
Prabowo Diharapkan Jadi...
Prabowo Diharapkan Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi Indonesia
Celetuk Prabowo: Politisi...
Celetuk Prabowo: Politisi Tuh Enggak Pernah Berhenti Kampanye
Kelakar Prabowo: Bu...
Kelakar Prabowo: Bu Khofifah Cocok Jadi Perdana Menteri
Integritas
Integritas
Ekoteologi dan Puasa...
Ekoteologi dan Puasa Ramadan
Rekomendasi
Lynk & Co 08, PHEV dengan...
Lynk & Co 08, PHEV dengan Tenaga Listrik Sejauh 200 Km
Begini Kondisi Bumi...
Begini Kondisi Bumi saat Es Antartika Seluruhnya Mencair
Begini Strategi WOM...
Begini Strategi WOM Finance Beri Apresiasi kepada Konsumen
Berita Terkini
Daftar Lengkap Mutasi...
Daftar Lengkap Mutasi Perwira Tinggi TNI Maret 2025, Total Ada 86 Pati yang Dirotasi
50 menit yang lalu
Roy Suryo Ibaratkan...
Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Petruk, The Real King Maker
3 jam yang lalu
Presiden Prabowo Panggil...
Presiden Prabowo Panggil Menko Airlangga, Ini yang Dibahas
4 jam yang lalu
Perumnas Dukung Program...
Perumnas Dukung Program Tiga Juta Rumah lewat Barakah
4 jam yang lalu
Mantan Penyidik Yakin...
Mantan Penyidik Yakin KPK Tak Paksakan Kasus Hasto, Singgung Formula E: Anies Nggak Tersangka kan?
4 jam yang lalu
Gandeng Baznas Kini...
Gandeng Baznas Kini Bayar Zakat dan Bersedekah Bisa lewat Platform Digital
6 jam yang lalu
Infografis
Daftar Anggaran yang...
Daftar Anggaran yang Dipangkas Prabowo, Tak Sentuh Bansos
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved