Pulih dari Pandemi, Sandiaga Terapkan Wisata Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno tengah menggencarkan penerapan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya sudah saatnya pengembangan pariwisata didasarkan pada kelestarian lingkungan.
"Seluruh aspek pemulihan pariwisata dari pandemi harus mengupayakan penerapan sustainable tourism sebagai sustainable recovery dan percepat kesiapan destinasi super prioritas," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Sabtu (13/3/2021).
Saat ini, berbagai tempat wisata di Indonesia wajib menerapkan CHSE. Jumlah pengunjungnya dibatasi dan aspek kebersihan menjadi diutamakan. Ke depannya, Sandiaga berharap agar industri pariwisata juga dapat mempertimbangkan dampak lingkungan agar kegiatan berwisata semakin berkualitas.
"Perhitungkan perubahan iklim, perhitungkan keanekaragaman hayati dan lebih inklusif. Konsepnya ESG (Environmental, Social and Governance). Kita tidak bisa balik ke bisnis seperti biasanya," ujar pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Untuk itu, saat ini Kemenparekraf sedang melakukan persiapan pemulihan 360 derajat. Pariwisata tidak hanya dibangun dari sisi infrastruktur, tetapi juga mengedepankan pengalaman yang bakal didapatkan wisatawan.
"Target wisata itu harus peduli lingkungan, harus memiliki atraksi yang kekinian, aksesibilitas, dan aktivitas yang multisegmented yang diarahkan pada customize personalize, localize and smaller in size," tutupnya.
"Seluruh aspek pemulihan pariwisata dari pandemi harus mengupayakan penerapan sustainable tourism sebagai sustainable recovery dan percepat kesiapan destinasi super prioritas," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Sabtu (13/3/2021).
Saat ini, berbagai tempat wisata di Indonesia wajib menerapkan CHSE. Jumlah pengunjungnya dibatasi dan aspek kebersihan menjadi diutamakan. Ke depannya, Sandiaga berharap agar industri pariwisata juga dapat mempertimbangkan dampak lingkungan agar kegiatan berwisata semakin berkualitas.
"Perhitungkan perubahan iklim, perhitungkan keanekaragaman hayati dan lebih inklusif. Konsepnya ESG (Environmental, Social and Governance). Kita tidak bisa balik ke bisnis seperti biasanya," ujar pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Untuk itu, saat ini Kemenparekraf sedang melakukan persiapan pemulihan 360 derajat. Pariwisata tidak hanya dibangun dari sisi infrastruktur, tetapi juga mengedepankan pengalaman yang bakal didapatkan wisatawan.
"Target wisata itu harus peduli lingkungan, harus memiliki atraksi yang kekinian, aksesibilitas, dan aktivitas yang multisegmented yang diarahkan pada customize personalize, localize and smaller in size," tutupnya.
(maf)