Amien Rais Nilai Pengesahan SKB 3 Menteri Mengarah ke Regimentasi

Senin, 22 Februari 2021 - 01:56 WIB
loading...
Amien Rais Nilai Pengesahan SKB 3 Menteri Mengarah ke Regimentasi
Amien Rais, apa yang dilakukan pemerintah melalui SKB 3 menteri itu berbau regimentasi atau dengan kata lain hendak mengubah secara paksa agar kehidupan masyarakat dapat seragam. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengesahan Surat Keputusan Bersama ( SKB)3 menteri terkait seragam atribut sekolah menimbulkan polemik baru. Pasalnya, aturan tersebut dinilai mencederai nilai-nilai agama.

Pendiri Partai Ummat, Amien Rais menilai, pemerintah saat ini sudah berlaku semena-mena. Sebab, kata dia, kemunculan SKB 3 menteri yang ditanda-tangani berawal dari persoalan kecil di tingkat lokal yang kemudian dibesarkan.

Menurut Amien Rais, apa yang dilakukan pemerintah melalui SKB tiga menteri itu berbau regimentasi atau dengan kata lain hendak mengubah secara paksa agar kehidupan masyarakat dapat seragam.

Baca juga: Munarman Sebut Motif SKB 3 Menteri Atribut Sekolah untuk Kampanye Islamofobia

"Rezim ini totalitarisme yang akan menghancurkan bangsa," kata dia dalam diskusi webinar di FNNTV yang membahas ada apa di balik SKB 3 Menteri, Minggu (21/2/2021).

Mantan politikus PAN ini menduga kemunculan SKB 3 menteri itu dilandasi adanya ketakutan tanpa sebab atas agama. Terutama tentang Islam itu sendiri. "Itu sangat menyengat ada elemen Islamofobia yang membeci Islam tanpa sebab," ujarnya.

Lebih lanjut Amien Rais menuturkan, persoalan Islamofobia yang saat ini terus digulirkan akan berdampak buruk bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh masyatakat yang masih peduli untuk ikut menyuarakan penolakan atas tindakan pemerintah yang berlaku semena-mena tanpa melihat akar budaya.

Baca juga: Polemik SKB Seragam Sekolah, Kemendikbud Diminta Segera Buka Ruang Dialog

"Rezim ini sangat berbahaya. Anak-anak bangsa yang peduli hendaknya menyuarakan secata tegas," katanya.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2064 seconds (0.1#10.140)