Demokrasi Masih Sekadar Formalitas, Politik Uang Terus Marak

Rabu, 27 Januari 2021 - 16:37 WIB
loading...
A A A
"Secara substansial, model yang terjadi di Indonesia dewasa ini sudah bukan lagi demokrasi, tetapi post-democracy. Hal itu karena keputusan penting ditentukan oleh inner-circle dan kedekatan di tatanan pemegang kekuasaan (elite)," katanya.

Oligarki dikatakannya juga masih kuat, terlebih ketika partai masih lemah secara finansial. Maka praktik-praktik seperti politik dinasti juga marak terjadi, seiring dengan koruptor yang mengakar. Maka tidak heran jika Indeks persepsi korupsi di Indonesia jauh lebih buruk dari masa Orde Baru.

"Sebenarnya, hubungan antara partai politik dan penguatan demokrasi adalah suatu yang kompleks karena bisa saja partai politik justru menyebabkan stagnasi dalam perkembangan politik. Tetapi, di sisi lain, bisa saja demokrasi belum cukup mapan untuk diterapkan di suatu wilayah," tuturnya.

Menurut dia, kemunduran demokrasi terjadi di beberapa negara dan semakin buruk dengan adanya pandemi Covid-19. Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa kualitas demokrasi mengalami stagnasi. Terlebih, penelitian LIPI mengungkapkan bahwa 46,7% masyarakat menganggap bahwa politik uang itu dapat dimaklumi.

Sementara itu, pengamat politik Burhanudin Muhtadi pun mengulik adanya peranan elite partai nasional dalam membangun perspektif masyarakat umum tentang pandangan mereka terhadap nilai-nilai demokrasi.

Menurut dia, ada kecenderungan partisan (masyarakat umum) untuk berubah pendapat terkait dengan demokrasi setelah dipengaruhi oleh pernyataan figur politik nasional, Jokowi dan Prabowo). Ini berarti ada peranan dari elite untuk membangun perspektif masyarakat terkait nilai-nilai demokrasi.

"Demokrasi mengalami regresi dalam konteks Indonesia itu juga disebabkan oleh perilaku elite yang mencoba untuk menarik konstituen untuk mendukung hal-hal yang bertentangan dengan demokrasi. Padahal perilaku lagi masyarakat umum itu penting, karena terlalu penting maka mereka seharusnya menggunakan akal sehat ketika bertemu dengan kenyataan di mana politik di Indonesia mengalami polarisasi yang sangat kuat," katanya.
(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)