MA Habiskan Anggaran Rp9,329 Triliun Sepanjang 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahkamah Agung (MA) menghabiskan anggaran sebesar Rp9,329 triliun sepanjang tahun 2020. Jumlah ini terhitung hingga 29 Desember 2020 dari total Pagu sebesar Rp9,855 triliun.
"Atau terserap sebesar 94,67 persen," tegas Ketua MA Muhammad Syarifuddin, seperti dalam rilis Humas MA yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (31/12/2020).
(Baca: Sempat Diserbu Ribuan Pegunjung, TMII Sebut Tak Ada Pelanggaran)
Syarifuddin membeberkan, ada beberapa prestasi di bidang kesekretariatan diraih MA dan badan peradilan di bawahnya selama 2020. Dia lantas memberikan tiga prestasi. Pertama, untuk yang ke-8 kalinya secara berturut-turut MA memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan di bidang laporan keuangan.
"Hal ini menunjukan komitmen Mahkamah Agung dalam menjalankan sistem akuntansi yang transparan dan akuntabel serta memenuhi kaidah good governance," ujarnya.
Kedua, pada 21 Desember 2020 yang lalu, sebanyak 85 satuan kerja berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Salah satunya setingkat Eselon I, yaitu Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Sementara 9 satuan kerja mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
(Baca: Mahkamah Agung Jatuhkan Sanksi 97 Hakim, Sembilan Sanksi Berat)
Capaian tersebut merupakan bukti nyata bahwa MA dan badan peradilan di bawahnya serius dalam melakukan reformasi birokrasi di tubuh lembaga peradilan.
"Atas hal itu, saya mendapatkan anugerah sebagai Pemimpin Perubahan Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tentu itu semua, merupakan hasil kerja keras dan jerih payah dari seluruh warga peradilan dalam memajukan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya," ungkap Syarifuddin.
(Baca: FPI Dibubarkan, Personel Polisi dan TNI Masih Patroli di Sekitar Petamburan III)
Ketiga, pada 23 Desember 2020 MA juga mendapatkan penghargaan dari Musieum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas prestasi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) aparatur terbanyak sepanjang tahun 2020. Diklat tersebut, kata Syarifuddin, dengan jumlah peserta sebanyak 16.963 orang melalui 269 jenis pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang Diklat Kumdil MA.
"Capaian tersebut sejalan dengan grand desain Mahkamah Agung dalam melaksanakan modernisasi peradilan yang membutuhkan SDM-SDM yang andal dan terampil di segala bidang," katanya.
"Atau terserap sebesar 94,67 persen," tegas Ketua MA Muhammad Syarifuddin, seperti dalam rilis Humas MA yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (31/12/2020).
(Baca: Sempat Diserbu Ribuan Pegunjung, TMII Sebut Tak Ada Pelanggaran)
Syarifuddin membeberkan, ada beberapa prestasi di bidang kesekretariatan diraih MA dan badan peradilan di bawahnya selama 2020. Dia lantas memberikan tiga prestasi. Pertama, untuk yang ke-8 kalinya secara berturut-turut MA memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan di bidang laporan keuangan.
"Hal ini menunjukan komitmen Mahkamah Agung dalam menjalankan sistem akuntansi yang transparan dan akuntabel serta memenuhi kaidah good governance," ujarnya.
Kedua, pada 21 Desember 2020 yang lalu, sebanyak 85 satuan kerja berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Salah satunya setingkat Eselon I, yaitu Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Sementara 9 satuan kerja mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
(Baca: Mahkamah Agung Jatuhkan Sanksi 97 Hakim, Sembilan Sanksi Berat)
Capaian tersebut merupakan bukti nyata bahwa MA dan badan peradilan di bawahnya serius dalam melakukan reformasi birokrasi di tubuh lembaga peradilan.
"Atas hal itu, saya mendapatkan anugerah sebagai Pemimpin Perubahan Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tentu itu semua, merupakan hasil kerja keras dan jerih payah dari seluruh warga peradilan dalam memajukan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya," ungkap Syarifuddin.
(Baca: FPI Dibubarkan, Personel Polisi dan TNI Masih Patroli di Sekitar Petamburan III)
Ketiga, pada 23 Desember 2020 MA juga mendapatkan penghargaan dari Musieum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas prestasi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) aparatur terbanyak sepanjang tahun 2020. Diklat tersebut, kata Syarifuddin, dengan jumlah peserta sebanyak 16.963 orang melalui 269 jenis pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang Diklat Kumdil MA.
"Capaian tersebut sejalan dengan grand desain Mahkamah Agung dalam melaksanakan modernisasi peradilan yang membutuhkan SDM-SDM yang andal dan terampil di segala bidang," katanya.
(muh)