Covid-19 Kini Lebih Cepat Menular, Epidemiolog: Ini Serius dan Bisa Berakibat Fatal

Senin, 07 Desember 2020 - 06:01 WIB
loading...
Covid-19 Kini Lebih...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Masyarakat Indonesia diimbau lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona (Covid-19) . Sebab virus corona di Indonesia saat ini lebih cepat menular.

"Pola kecepatan penularan telah berubah dengan jelas. Virus menyebar lebih cepat, yang saat ini mencerminkan peningkatan transmisi di hampir semua wilayah," ujar Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, melalui pesan singkatnya, Senin (7/12/2020). (Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Tidak Mungkin Secara Serempak untuk Semua Penduduk)

Dicky menyoroti angka kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Terdapat kenaikan signifikan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19. Atas dasar itu Dicky meminta agar masyarakat serta pemerintah Indonesia tidak lengah.



Menurut Dicky, jika masyarakat, bahkan pemerintah mulai lengah dalam menangani wabah virus corona, maka dapat berakibat fatal. Ia memprediksi angka kematian akibat virus corona bakal melonjak jika masyarakat dan pemerintah mulai longgar dalam penanganan Covid-19.

"Konsekuensi yang dapat diperkirakan logis karena kita belum menganggap serius manajemen pandemi. Kita akan melihat kasus pasien rawat inap dan kematian akan meningkat pada waktunya," terangnya. (Baca juga: Ledakan Kluster Industri, Ribuan Buruh Jalani Tes Swab di MM2100)

Pola penularan virus corona yang makin hari makin mengganas perlu menjadi perhatian khusus pemerintah. Ia menyarankan agar pemerintah Indonesia mengambil opsi lockdown dalam waktu dekat.

"Ini sangat serius, karena penularan yang tidak terkontrol pada akhirnya akan membahayakan layanan kesehatan. Untuk menanganinya, kita hampir pasti akan perlu mengambil tindakan yang lebih kuat untuk mencegah hasil terburuk, seperti opsi lockdown. Sebab semakin lama kita mengabaikan, semakin sulit untuk dikendalikan," pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)