Satgas Sebar 8.060 Tracer untuk Temukan Pasien Covid-19

Rabu, 04 November 2020 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Budi mengatakan keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi saat ini tidak terlepas dari kolaborasi dan koordinasi baik tingkat pusat maupun daerah. “Kolaborasi ini juga diperlukan dalam pelaksanaan pelacakan kontak erat yang merupakan komponen penting dalam pemutusan rantai penularan Covid-19,” ujarnya.

Namun demikian, kata Budi, dalam implementasi kegiatan pelacakan kontak harus dapat mengikuti pedoman yang berlaku. “Selain itu untuk menyukseskan ini perlu adanya monitoring dan supervisi kegiatan pelacakan kontak harus dari unit terkecil, mulai dari puskesmas kabupaten kota/provinsi dan pusat,” tandasnya.

Selain itu, Budi mengatakan bahwa informasi saat ini di beberapa provinsi kasusnya mengalami trennya mengalami tren yang menurun. “Angka positivity rate juga menurun, angka kesembuhan meningkat, dan kasus konfirmasi juga cenderung sekarang menurut,” tuturnya.

“Tapi, apakah itu betul-betul real dan data sampel yang diperiksa juga menurun? Nah ini apakah memang betul real dari suspek memang menurun sehingga tidak ada yang diambil swab-nya. Kalau itu yang terjadi, Alhamdulillah kondisi ini bisa terkendali atau mengarah yang lebih baik,” sebut Budi. (Baca juga: UU Cipta kerja Resmi Berlaku, KSPI: Kembalinya Rezim Upah Murah)

Namun, lanjut Budi, jika kenyataannya bahwa penurunan kasus karena kurang upaya pelacakan, ini yang harus diwaspadai. “Tetapi, kalau ini kita cek kurang dari upaya pelacakan kontak, ini yang kita khawatirkan. Turunnya ini memang karena kurang aktif melakukan kontak racing ataupun apa? Nah ini yang harus menjadi perhatian kita,” ujarnya.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI drg. R Vensya Sitohang juga menegaskan pentingnya ada relawan contact tracer karena masih tingginya jumlah kasus harian terkonfirmasi. Dibutuhkan cara yang lebih efektif dalam melacak dan mengarahkan karantina pada orang yang terduga kontak erat serta mendampingi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani isolasi.

Kehati-hatian Kunci Sembuh Covid-19

Menjadi penderita Covis-19 bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Seperti diceritakan Stevanus Grandy Budiawan, seorang penyintas Covid-19 bersama seluruh keluarganya. Meski termasuk bergejala ringan dan bisa sembuh dengan melakukan isolasi diri rumah, Stevanus mengatakan tidak pernah lupa berkonsultasi ke dokter apabila terjadi perubahan gejala pada dirinya dan anggota keluarganya. (Baca juga: Infeksi Virus Corona di Eropa Capai 11 Juta)

Stevanus, yang kini telah sembuh dari Covid-19, mengatakan bahwa prinsip kehati-hatian tidak boleh kendur menjadi kunci. “Kita tetap menjalankan protokol seperti sebelum kita mengalami Covid-19. Saya pakai satu prinsip yang dipakai dalam keluarga. Anggap orang lain yang berhadapan dengan kita, itu orang tanpa gejala (OTG). Kita tidak tahu orang itu sakit atau tidak. Kalau mereka tidak pakai masker, kita bilang, tolong dong pakai maskernya kalau ngobrol sama saya,” katanya, pada Dialog Produktif bertema ‘Vaksin: Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman’, yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), kemarin.

DKI Butuh 1.545 Relawan
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)