Dua Kementerian Tekankan Pentingnya Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menekankan pentingnya transformasi digital yang menjadi jalan tengah menuju masa depan. Menuju ke sana, Komdigi berkomitmen menjawab tantangan, khususnya kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
“Indonesia telah menetapkan target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dan salah satu cara untuk mencapainya melalui investasi yang signifikan di sektor teknologi dan informasi," ujar Nezar dalam diskusi di United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta, belum lama ini.
Pihaknya juga mengembangkan strategi digital komprehensif yang berfokus pada ekonomi digital, masyarakat digital, tata kelola digital, dan infrastruktur digital.
Dalam diskusi itu, UNDP melihat upaya Indonesia untuk mencapai masa depan digital yang lebih inklusif dan berkeadilan. Karenanya upaya mempersempit kesenjangan akses digital di provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur dan wilayah-wilayah yang kurang terlayani.
Selain itu, perlu menjaga keamanan data pribadi dan memastikan penggunaan algoritma yang etis, menyediakan program literasi digital yang tepat sasaran bagi komunitas-komunitas yang termarjinalisasi.
Termasuk memberdayakan kaum muda dan masyarakat umum untuk melawan disinformasi, serta menetapkan Indeks Inklusivitas Digital yang dapat membantu merangkum berbagai dimensi transformasi digital, termasuk akses digital, literasi, perlindungan data, dan kriteria lain yang memerlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya transformasi digital yang inklusif di sektor kesehatan, dengan menyoroti contoh-contoh seperti keberhasilan kolaborasi yang sedang berlangsung dengan UNDP tentang Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE).
"Sistem ini memanfaatkan kekuatan digitalisasi untuk memantau suhu vaksin secara real time, meningkatkan jangkauan distribusi, dan memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik," ujarnya.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menggarisbawahi pesan utama dari publikasi kebijakan dengan mengatakan perlu mengatasi kesenjangan digital, memperkuat standar etika, dan melawan polarisasi dengan memanfaatkan transformasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Pemberdayaan perempuan di ruang digital juga penting untuk mempercepat kemajuan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tambahnya.
Meskipun kesenjangan gender dalam akses digital semakin menyempit, perempuan lanjut usia dan mereka yang berpendidikan rendah masih menghadapi tantangan signifikan untuk mendapatkan akses dan literasi digital.
"Kita perlu memastikan perempuan dapat berpartisipasi dan memberikan kontribusi dengan lebih berarti terhadap transformasi digital di Indonesia," ucapnya.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
“Indonesia telah menetapkan target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dan salah satu cara untuk mencapainya melalui investasi yang signifikan di sektor teknologi dan informasi," ujar Nezar dalam diskusi di United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga
Pihaknya juga mengembangkan strategi digital komprehensif yang berfokus pada ekonomi digital, masyarakat digital, tata kelola digital, dan infrastruktur digital.
Dalam diskusi itu, UNDP melihat upaya Indonesia untuk mencapai masa depan digital yang lebih inklusif dan berkeadilan. Karenanya upaya mempersempit kesenjangan akses digital di provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur dan wilayah-wilayah yang kurang terlayani.
Selain itu, perlu menjaga keamanan data pribadi dan memastikan penggunaan algoritma yang etis, menyediakan program literasi digital yang tepat sasaran bagi komunitas-komunitas yang termarjinalisasi.
Termasuk memberdayakan kaum muda dan masyarakat umum untuk melawan disinformasi, serta menetapkan Indeks Inklusivitas Digital yang dapat membantu merangkum berbagai dimensi transformasi digital, termasuk akses digital, literasi, perlindungan data, dan kriteria lain yang memerlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya transformasi digital yang inklusif di sektor kesehatan, dengan menyoroti contoh-contoh seperti keberhasilan kolaborasi yang sedang berlangsung dengan UNDP tentang Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE).
"Sistem ini memanfaatkan kekuatan digitalisasi untuk memantau suhu vaksin secara real time, meningkatkan jangkauan distribusi, dan memastikan pelayanan kesehatan yang lebih baik," ujarnya.
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menggarisbawahi pesan utama dari publikasi kebijakan dengan mengatakan perlu mengatasi kesenjangan digital, memperkuat standar etika, dan melawan polarisasi dengan memanfaatkan transformasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Pemberdayaan perempuan di ruang digital juga penting untuk mempercepat kemajuan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tambahnya.
Meskipun kesenjangan gender dalam akses digital semakin menyempit, perempuan lanjut usia dan mereka yang berpendidikan rendah masih menghadapi tantangan signifikan untuk mendapatkan akses dan literasi digital.
"Kita perlu memastikan perempuan dapat berpartisipasi dan memberikan kontribusi dengan lebih berarti terhadap transformasi digital di Indonesia," ucapnya.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
(jon)