Dunia Kagum dengan Kerukunan Beragama di Indonesia

Selasa, 03 November 2020 - 19:34 WIB
loading...
A A A
Dia mengingatkan kerukunan antar umat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran.

"Kerukunan hasil ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi saling curiga, tidak membiarkan berkembangnya benih kebencian, permusuhan, yang akhirnya akan menghancurkan persatuan dan persaudaraan di antara kita," jelas dia.

Untuk itu, kata Presiden, pemerintah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja para penggerak dan aktivis umat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat terutama hingga akar rumput.

Presiden mengatakan FKUB harus mampu mengayomi semua umat beragama. Komitmen tersebut harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan.

Pemerintah mendukung agar peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Presiden mengatakan moderasi beragama pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstrimisme di berbagai belahan dunia.

Lebih jauh dia menekankan tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dewasa ini dalam mewarnai kehidupan beragama menurutnya, tidak bisa diabaikan.

Tidak jarang, kata Presiden, media sosial membawa racun seperti hoaks dan ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan.

"Oleh karena itu dibutuhkan figur tokoh agama yang mampu mempersatukan, merangkul dan piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan, sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan ekstrem dan melegalkan kekerasan," tegasnya.

Presiden berharap Rakornas FKUB tahun 2020 melahirkan rumusan visioner dan rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama. (Syarif Wibowo)
(srf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)