Dunia Kagum dengan Kerukunan Beragama di Indonesia

Selasa, 03 November 2020 - 19:34 WIB
loading...
Dunia Kagum dengan Kerukunan Beragama di Indonesia
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan arahan dalam acara Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Selasa (03/11/2020).
A A A
JAKARTA - Masyarakat dunia menjadikan Indonesia sebagai model terbaik dari konsep masyarakat dalam kerukunan beragama. Hal ini disampaikan Menteri Agama RI, Fachrul Razi dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Dalam sambutannya, Fachrul Razi menyampaikan bahwa, sebagaimana dikatakan masyarakat dunia, bahwa Indonesia adalah model terbaik dari konsep masyarakat yang multicultural.

“Dari sudut pandang agama, keragaman adalah anugerah dan kehendak Tuhan. Keragaman yang ada di Indonesia sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Keragaman itu, terlihat dari ragam suku dan bangsa yang bertujuan agar kehidupan menjadi dinamis. Dengan demikian, bukan kah keragaman itu sangat indah dan patut kita syukuri bersama?," ungkap Fachrul dalam Webinar Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama Tahun 2020 bertajuk "Umat Rukun, Indonesia Maju" yang diselenggarakan Kementerian Agama RI, Selasa (3/11/2020).

Indonesia sendiri menurutnya memang sudah ditakdirkan untuk lahir dengan keberagaman. Namun, keberagaman ini bukan untuk ditawar, tetapi untuk diterima. "Bahasa Inggrisnya, take for granted," ujar Fachrul lebih lanjut.

Pengertian dan ciri-ciri Ia mengklaim, Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam etnis, suku, budaya, bahasa dan agama yang nyaris tak ada tandingannya di dunia. Ia juga mengatakan, Indonesia memang memiliki enam agama yang banyak dianut masyarakatnya.

Namun, ia juga tak memungkiri bahwa Indonesia memiliki ratusan agama lain, misalnya agama leluhur dan penganut kepercayaan. "Selain enam agama yang banyak dianut masyarakat, masih ada ratusan agama leluhur dan penghayat kepercayaan lainnya yang juga punya umat pengikut masing-masing," paparnya.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai miniatur kebinekaan Indonesia hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama.

"FKUB merupakan miniatur kebinekaan Indonesia. Saya berharap tidak ada satu pun yang ditinggalkan ataupun dipinggirkan. FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok," ujar Presiden dalam video arahannya pada Rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama Tahun 2020.

Presiden menyampaikan kebinekaan, termasuk keberagaman agama, merupakan anugerah Allah SWT, anugerah Tuhan yang maha pengasih dan penyayang kepada bangsa Indonesia.

Dia menekankan anugerah tersebut harus dijaga sebagai kekuatan bangsa. Menurutnya, bangsa Indonesia patut bersyukur karena di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, bangsa Indonesia dapat hidup rukun dalam kemajemukan saling mengayomi saling melindungi sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air.

Dia mengingatkan kerukunan antar umat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran.

"Kerukunan hasil ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi saling curiga, tidak membiarkan berkembangnya benih kebencian, permusuhan, yang akhirnya akan menghancurkan persatuan dan persaudaraan di antara kita," jelas dia.

Untuk itu, kata Presiden, pemerintah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja para penggerak dan aktivis umat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat terutama hingga akar rumput.

Presiden mengatakan FKUB harus mampu mengayomi semua umat beragama. Komitmen tersebut harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan.

Pemerintah mendukung agar peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Presiden mengatakan moderasi beragama pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstrimisme di berbagai belahan dunia.

Lebih jauh dia menekankan tantangan kehidupan beragama kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dewasa ini dalam mewarnai kehidupan beragama menurutnya, tidak bisa diabaikan.

Tidak jarang, kata Presiden, media sosial membawa racun seperti hoaks dan ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan.

"Oleh karena itu dibutuhkan figur tokoh agama yang mampu mempersatukan, merangkul dan piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan, sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan ekstrem dan melegalkan kekerasan," tegasnya.

Presiden berharap Rakornas FKUB tahun 2020 melahirkan rumusan visioner dan rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama. (Syarif Wibowo)
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)