Pemerintah Ingatkan Pandemi Tak Kenal Kata Libur

Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:12 WIB
loading...
Pemerintah Ingatkan Pandemi Tak Kenal Kata Libur
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito.
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus mengingatkan pada masyarakat agar waspada saat memasuki masa libur panjang Maulid Nabi SAW dan cuti bersama dari tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2020 akhir pekan ini.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito memohon kesiap-siagaan seluruh daerah destinasi wisata untuk antisipasi terjadinya klaster libur panjang.

Pemerintah daerah dan masyarakat harus waspada dan bekerjasama untuk tidak menimbulkan kasus baru dan meningkatakan perawatan Covid-19 agar seluruhnya bisa sembuh.

"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," ujar Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (27/10) sore.

Prof. Wiku menambahkan jumlah penambahan kasus positif selama sepekan terakhir ini mencapai 3.520 orang, dengan kasus aktif 60.685 orang (16,4%). Torehan ini masih di bawah angka kasus aktif di dunia yang berada di angka 23,84% atau selisih 7% di bawah kasus dunia.

Begitu juga dengan jumlah kasus sembuh sampai saat ini sebanyak 322.248 orang (81,3%), sedikit lebih tinggi dari perolehan kasus sembuh dunia yang mencapai 73,49%.Kasus sembuh di dunia belakangan ini cenderung menurun sedangkan kasus sembuh di Indonesia meningkat.

"Ini kabar baik yang perlu dipertahankan, angka kesembuhan bisa naik terus, sehingga tidak ada yang meninggal," ujarnya.

Adapun jumlah kasus meninggal dalam sepekan ini menyentuh angka 13.512 orang (3,4%) masih di atas rata-rata dunia yang berada di 2,6%. Dalam minggu ini, lanjut Prof. Wiku, perkembangan kasus positif Covid-19 cenderung menurun sebesar 4,5%. Ini perkembangan ke arah lebih baik karena kasus positif alami penurunan.

Kabar baik berikutnya juga dialami oleh tiga provinsi yang pekan ini mampu menekan angka penambahan kasus positif mingguan, yakni Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Sebaliknya, pemerintah mengingatkan kepada lima besar provinsi yang mengalami lonjakan penambahan kasus tertinggi.
Dengan perincian Jawa Barat naik 627 kasus, Banten 345 kasus, Kepulauan Riau naik 238 kasus, Riau naik 234 kasus, dan Jawa Tengah naik 184 kasus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)