Cara Memanfaatkan Peluang di Tengah Krisis Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) bukan menjadi alasan untuk berdiam diri menerima kondisi yang ada. Justru di tengah pandemi ini bisa menciptakan ide kreatif, sehingga di balik pandemi Corona bisa mengambil kesempatan yang ada.
(Baca juga: Atlet Top Terjangkit Corona, dari Rossi hingga Ronaldo)
Adalah Eva Lasti Apriyani Madarona yang memproduksi edible flowers di kebun hidroponiknya di Bandung. Dia dijuluki sebagai ratu edible flower.
Mengonsumsi bunga untuk Masyarakat Indonesia mungkin masih awam. Bahkan kamu hanya mengetahui hal tersebut dari film horor yang melegenda, Suzanna kerap terlihat memakan bunga di beberapa film yang dibintangi.
(Baca juga: UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha Menurut Penegasan Kadin)
Tapi tunggu dulu, saat ini mengonsumsi bunga bukanlah hal yang 'horor'. Sebab bunga memiliki banyak nutrisi dan vitamin. Apalagi jika sang penjual memiliki paras cantik.
Edible flowers adalah istilah untuk jenis tanaman bunga yang aman untuk dikonsumsi, baik sebagai layaknya sayuran atau herbal. Ratu edible flowers ini mengaku mempelajari budidaya sayuran dengan cara hidroponik sejak tahun 2013.
"Kita dapat belajar dan melakukan apapun yang menjadi passion (ketertarikan yang kuat) kita, asalkan kita mau melakukannya dengan tekun. Satu-satunya kendala yang harus kita lawan adalah 'malas'"kata Eva.
Wanita kelahiran Jakarta, 1983 yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Sastra Arab ini belajar hidroponik secara otodidak. Eva menyediakan berbagai sarana hidroponik seperti sistem bertanam NFT (nutrient film technique), nutrisi, benih, media tanam dan lain-lain, sampai kepada paket pelatihan.
"Di Indonesia edible flowers bisa berkembang karena banyak orang-orang yang kreatif. Dan di Indonesia edible flower bisa ditanam baik di dataran tinggi atau rendah," ucapnya.
Eva pun kini telah menjadi konsultan dan pelatih (trainer) untuk proyek-proyek bantuan NGO (non-government organization) dan pemerintah mengenai hidroponik.
(Baca juga: Atlet Top Terjangkit Corona, dari Rossi hingga Ronaldo)
Adalah Eva Lasti Apriyani Madarona yang memproduksi edible flowers di kebun hidroponiknya di Bandung. Dia dijuluki sebagai ratu edible flower.
Mengonsumsi bunga untuk Masyarakat Indonesia mungkin masih awam. Bahkan kamu hanya mengetahui hal tersebut dari film horor yang melegenda, Suzanna kerap terlihat memakan bunga di beberapa film yang dibintangi.
(Baca juga: UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha Menurut Penegasan Kadin)
Tapi tunggu dulu, saat ini mengonsumsi bunga bukanlah hal yang 'horor'. Sebab bunga memiliki banyak nutrisi dan vitamin. Apalagi jika sang penjual memiliki paras cantik.
Edible flowers adalah istilah untuk jenis tanaman bunga yang aman untuk dikonsumsi, baik sebagai layaknya sayuran atau herbal. Ratu edible flowers ini mengaku mempelajari budidaya sayuran dengan cara hidroponik sejak tahun 2013.
"Kita dapat belajar dan melakukan apapun yang menjadi passion (ketertarikan yang kuat) kita, asalkan kita mau melakukannya dengan tekun. Satu-satunya kendala yang harus kita lawan adalah 'malas'"kata Eva.
Wanita kelahiran Jakarta, 1983 yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Sastra Arab ini belajar hidroponik secara otodidak. Eva menyediakan berbagai sarana hidroponik seperti sistem bertanam NFT (nutrient film technique), nutrisi, benih, media tanam dan lain-lain, sampai kepada paket pelatihan.
"Di Indonesia edible flowers bisa berkembang karena banyak orang-orang yang kreatif. Dan di Indonesia edible flower bisa ditanam baik di dataran tinggi atau rendah," ucapnya.
Eva pun kini telah menjadi konsultan dan pelatih (trainer) untuk proyek-proyek bantuan NGO (non-government organization) dan pemerintah mengenai hidroponik.