Sandi Harap UMKM Berkembang Usai Disahkannya UU Cipta Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Salahudin Uno , melakukan sejumlah rangkaian kunjungan ke wilayah Jawa dan Bali. Salah satunya Brebes, Jawa Tengah (Jateng).
(Baca juga: UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha Menurut Penegasan Kadin)
Dalam setiap kunjungannya di daerah, Sandi yang berlatar pengusaha tidak lupa menyapa dan berdiskusi dengan pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menanyakan pendapatan mereka di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
(Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Geruduk DPRD Jombang)
Di Brebes, Sandi berkunjung ke pusat oleh-oleh Maju Jaya untuk membeli oleh-oleh telur asin sekaligus berdialog dengan penjualnnya.
"Kalau di Brebes identik dengan telur asin. Tidak lupa membawa oleh-oleh telur asin setiap kali ke Brebes. Kini telur asin bukan sekadar jadi oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah. Seminggu yang lalu, telur asin Brebes telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dalam sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," ujar Sandi.
Saat membeli telur asin di lokasi ini, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sempat mengajak ngobrol penjaga toko pusat oleh untuk menanyakan omzet setiap harinya di saat pandemi.
"Gimana dengan penjualannya nih di tengah pandemi begini?" tanya Sandi. "Bisa dibilang jarang pembeli," jawab penjaga toko.
"Biasanya banyak sebelum pandemi?" lanjut Sandi.
"Paling di hari hari tertentu saja, ya hari Jumat, Minggu, Senin itu biasanya yang ramai. Kalau sekarang ya kadang-kadang cuma 3, 4, 5 orang dalam sehari. Saya kan shift malam dalam semalam yang belinya cuma 3 pembeli. Kalau siang sih banyak pak," jelas penjaga toko tersebut.
"Kalau siang kira-kira berapa?" tanya Sandi lagi. "Kira-kira 6 pak," jawabnya.
"Dua kali lipat ya. Sehari berarti 9 ya. Jadi kalau sekali belanja misal Rp200 ribu. Pendapatan di sini antara Rp2 juta sehari ya?" pungkas Sandi.
Sandi berharap, pandemi segera berakhir dan kebereadaan pusat oleh-oleh ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Brebes.
"Mudah-mudahan semakin membawa berkah untuk penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat Brebes," harap Sandi.
Selain itu, Sandi Uno juga berharap UMKM semakin berkembang dan bisa membuka lapangan kerja setelah adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR bersama Pemerintah baru-baru ini.
"UU Cipta Kerja ini harusnya jadi UU yang memberdayakan UMKM," ungkap Sandi.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan, UMKM membutuhkan akses pemasaran, akses permodalan, dan juga akses peningkatan sumber daya manusia (SDM). Maka, dengan adanya UU Ciptak Kerja diharapkan persoalan tersebut terselesaikan.
"UMKM ini 100 juta lebih usaha mikro dan ultra mikro. Jadi UU Ciptaker ini harus berpihak pada usaha kecil," ujar dia.
(Baca juga: UU Cipta Kerja Bukan Untungkan Pengusaha Menurut Penegasan Kadin)
Dalam setiap kunjungannya di daerah, Sandi yang berlatar pengusaha tidak lupa menyapa dan berdiskusi dengan pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menanyakan pendapatan mereka di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
(Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Geruduk DPRD Jombang)
Di Brebes, Sandi berkunjung ke pusat oleh-oleh Maju Jaya untuk membeli oleh-oleh telur asin sekaligus berdialog dengan penjualnnya.
"Kalau di Brebes identik dengan telur asin. Tidak lupa membawa oleh-oleh telur asin setiap kali ke Brebes. Kini telur asin bukan sekadar jadi oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah. Seminggu yang lalu, telur asin Brebes telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dalam sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," ujar Sandi.
Saat membeli telur asin di lokasi ini, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sempat mengajak ngobrol penjaga toko pusat oleh untuk menanyakan omzet setiap harinya di saat pandemi.
"Gimana dengan penjualannya nih di tengah pandemi begini?" tanya Sandi. "Bisa dibilang jarang pembeli," jawab penjaga toko.
"Biasanya banyak sebelum pandemi?" lanjut Sandi.
"Paling di hari hari tertentu saja, ya hari Jumat, Minggu, Senin itu biasanya yang ramai. Kalau sekarang ya kadang-kadang cuma 3, 4, 5 orang dalam sehari. Saya kan shift malam dalam semalam yang belinya cuma 3 pembeli. Kalau siang sih banyak pak," jelas penjaga toko tersebut.
"Kalau siang kira-kira berapa?" tanya Sandi lagi. "Kira-kira 6 pak," jawabnya.
"Dua kali lipat ya. Sehari berarti 9 ya. Jadi kalau sekali belanja misal Rp200 ribu. Pendapatan di sini antara Rp2 juta sehari ya?" pungkas Sandi.
Sandi berharap, pandemi segera berakhir dan kebereadaan pusat oleh-oleh ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Brebes.
"Mudah-mudahan semakin membawa berkah untuk penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat Brebes," harap Sandi.
Selain itu, Sandi Uno juga berharap UMKM semakin berkembang dan bisa membuka lapangan kerja setelah adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR bersama Pemerintah baru-baru ini.
"UU Cipta Kerja ini harusnya jadi UU yang memberdayakan UMKM," ungkap Sandi.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan, UMKM membutuhkan akses pemasaran, akses permodalan, dan juga akses peningkatan sumber daya manusia (SDM). Maka, dengan adanya UU Ciptak Kerja diharapkan persoalan tersebut terselesaikan.
"UMKM ini 100 juta lebih usaha mikro dan ultra mikro. Jadi UU Ciptaker ini harus berpihak pada usaha kecil," ujar dia.
(maf)