Sejak Merdeka, Belum Pernah Ada UU Diprotes Semasif Cipta Kerja

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 07:51 WIB
loading...
Sejak Merdeka, Belum...
Anggota DPD Fahira Idris menyatakan belum pernah ada UU diprotes semasif Cipta Kerja. Foto/instagram
A A A
JAKARTA - Protes terhadap pengesahan UU Cipta Kerja masih terus berlangsung di berbagai daerah. Buruh, mahasiswa, ormas, dan akademisi menyampaikan berbagai argument soal masalah dalam UU tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris memaparkan berbagai masalah UU Cipta Kerja, mulai dari minimnya sosialisasi dan pelibatan masyarakat, proses pembahasan yang tergesa-gesa, kontroversi beragam pasal, hingga naskah UU yang berbeda-beda halaman. Tidak heran, UU ini mengundang polemik di masyarakat.

“Seharusnya pemerintah dan DPR menangkap adanya kegelisahan besar publik akan hadirnya Omnibus Law Cipta Kerja. Kegelisahan publik ini harusnya dikelola dengan baik dengan melibatkan sebanyak dan semasif mungkin masyarakat dan semua stakeholder dalam penyusunan dan pembahasan UU ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (16/10/2020).

(Baca: Gercep! Jokowi Akhirnya Terima Naskah Akhir UU Cipta Kerja)

Namun, hal itu tidak dilakukan sehingga masyarakat memprotes lahirnya UU Cipta Kerja baik melalui media sosial maupun demonstrasi. Menurut Fahira, sejak bangsa ini merdeka tidak pernah terjadi sebuah UU diprotes publik semasif ini.

“UU ini benar-benar telah banyak menghabiskan energi kita sebagai sebuah bangsa. Saya sangat prihatin,” tegas senator asal DKI Jakarta itu.

Dia mengungkapkan masyarakat saat ini lebih menginginkan pemerintah mengendalikan penyebaran virus Sars Cov-II. Masyarakat ingin kembali melakukan berbagai aktivitas, terutama ekonomi, yang terganggu oleh pandemi Covid-19.

Sayangnya, ekspektasi itu hingga detik ini belum terpenuhi. Sekarang, masyarakat malah dihadirkan kegelisahan baru, yakni UU Cipta Kerja. Fahira menyatakan para pengambil kebijakan seharusnya menahan diri untuk tidak menambah kegelisahan masyarakat.

(Baca: Habib Rizieq Mau Pulang, Pengamat: Khomeini Pimpin Revolusi Iran dari Prancis)

Masyarakat butuh ketenangan agar bisa fokus membantu negara mengendalikan Covid-19. Mereka, katanya, butuh fokus agar mampu bertahan di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Makanya sejak awal, saya meminta Pemerintah dan DPR menunda dulu pembahasan UU ini sampai pandemi bisa dikendalikan. Kalau situasi pandemi sudah terkendali, formulasikan ulang kembali UU ini dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi publik,” pungkasnya.

(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua DPD Tekankan Pentingnya...
Ketua DPD Tekankan Pentingnya Kerja Sama Bareng Ombudsman
Pemilu dan Pilkada 2024...
Pemilu dan Pilkada 2024 Berjalan Kondusif, Fahira Idris Apresiasi Polri
MK Kabulkan Gugatan...
MK Kabulkan Gugatan UU Cipta Kerja Soal Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional
Tindak Lanjuti Putusan...
Tindak Lanjuti Putusan MK, DPR Nyatakan PP 51 tentang UMP Sudah Tak Berlaku
Sebagian Gugatan Ciptaker...
Sebagian Gugatan Ciptaker Dikabulkan MK, Pemerintah-DPR Perlu Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Paling Lambat 2 Tahun
MK Kabulkan Sebagian...
MK Kabulkan Sebagian Tuntutan Buruh Soal UU Cipta Kerja
Hari Ini MK Bacakan...
Hari Ini MK Bacakan Putusan Uji Materi UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Turun ke Jalan
Besok, 20.000 Buruh...
Besok, 20.000 Buruh Kawal Putusan MK soal Uji Materi UU Cipta Kerja
3 Anggota DPD Termuda...
3 Anggota DPD Termuda Periode 2024-2029, 2 di Antaranya Lulusan Kedokteran
Rekomendasi
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
Katy Perry Nyanyikan...
Katy Perry Nyanyikan What A Wonderful World untuk Bumi saat di Luar Angkasa
Mahasiswi UB Diduga...
Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Mahasiswa UIN Malang, Begini Kronologinya
Berita Terkini
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
3 menit yang lalu
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
1 jam yang lalu
RUU TNI Belum Diteken...
RUU TNI Belum Diteken Presiden Prabowo, Ini Kata Menkum Supratman Andi Agtas
2 jam yang lalu
IDI Keluarkan Surat...
IDI Keluarkan Surat Edaran Pasca Kasus Dokter PPDS Unpad Memperkosa Pasien dan Penunggu
2 jam yang lalu
Majukan UMKM, KJ Perabot...
Majukan UMKM, KJ Perabot Pasarkan Produk Perajin Karya Anak Bangsa
2 jam yang lalu
Indonesia Jadi Negara...
Indonesia Jadi Negara Tertinggi Ajukan Hak Paten, Menkum: Kalahkan Amerika dan China
3 jam yang lalu
Infografis
Satu Tahun Invasi Rusia...
Satu Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Belum Ada Tanda Akan Damai
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved