Persepsi Masyarakat Masih Remehkan Covid-19, Satgas Genjot Sosialisasi

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 07:15 WIB
loading...
A A A
Dia pun menghimbau Gubernur Bali untuk mengunakan pendekatan tradisi dan melibatkan banyak komponen masyarakat untuk mengedukasi warga akan bahaya Covid-19. Selain itu mereka juga harus menerapkan protocol kesehatan sebagai jalan paling efektif untuk menghindari bahaya Covid-19. (Baca juga: Belajar Harus Tetap Menyenangkan)

“Dan kita sengaja dalam menyampaikan pesan kepada Bapak Gubernur Bali untuk melibatkan lebih banyak lagi komponen masyarakat, karena semakin masyarakat diikutsertakan dalam penanganan Covid ini maka secara langsung akan meningkatkan kesadaran. Nah inilah yang harus kita lakukan secara menyeluruh jangan saja pemerintah yang melakukan upaya penanganan, tetapi seluruh komponen,” paparnya.

Doni pun mengatakan bahwa upaya-upaya pemerintah selama ini khususnya untuk bidang kesehatan menurutnya sudah sangat maksimal. Upaya para tenaga kesehatan termasuk para dokter telah terbukti terus meningkatkan angka kesembuhan bagi pasien Covid-19 . Kondisi ini berbeda dibandingkan di masa awal Covid-19 di mana pasien yang terpapar wabah tersebut sangat sedikit yang sembuh.

“Dan kita semua tahu dokter-dokter kita sudah bekerja keras dengan luar biasa. Terbukti dari angka yang sembuh ya sudah mencapai lebih dari 230 ribu orang. Jadi ini suatu prestasi yang juga sangat membanggakan kita. Karena awalnya kita sangat khawatir karena jumlah masyarakat kita yang terpapar Covid itu sangat sedikit yang sembuh.”

“Tetapi Alhamdulillah dokter kita semakin profesional, semakin punya banyak pengalaman dan angka kesembuhan rata-rata sudah mencapai 76%. Artinya sudah di atas angka kesembuhan global,” tambah Doni. (Baca juga: Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Kanker Tenggorokan)

Hindari Kerumunan Massa

Dalam kesempatan tersebut mantan Pangdam Siliwangi tersebut mengingatkan jika Covid-19 masih terus mengancam. Pihaknya pun mewanti-wanti agar semua elemen masyarakat semaksimal mungkin menghindari kerumanan massa. Apalagi dalam beberapa hari terakhir banyak fenomena unjuk rasa. Dia khawatir jika akan terjadi ledakan besar Covid-19 jika kerumunan massa ini terus berlangsung dalam beberapa hari kedepan.

“Karena bisa saja di antara masyarakat yang berkumpul itu ada yang positif Covid ya. Dan bisa jadi ketika nanti terjadi hubungan yang sangat dekat akibatnya yang lain bisa terpapar Covid,” katanya.

Doni mengatakan bahwa dalam kondisi kedaruratan kesehatan, maka undang-undang yang saat ini diikuti adalah Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kedaruratan Kesehatan. Dimana ketentuan tentang protokol kesehatan harus dipatuhi oleh seluruh komponen bangsa. “Dan salah satu protokol kesehatan yang harus kita patuhi itu adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” tegasnya

Doni meminta semua pihak untuk mencegah adanya kerumunan massa agar tidak terjadi penyebaran Covid-19. “Karenanya sekali lagi, upaya-upaya terjadinya kerumunan harus bisa kita cegah. Kalau kita bisa mengurangi terjadinya kerukunan berarti kita bisa melindungi lebih banyak warga negara kita,” katanya. (Lihat videonya: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)