Persepsi Masyarakat Masih Remehkan Covid-19, Satgas Genjot Sosialisasi

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 07:15 WIB
loading...
Persepsi Masyarakat Masih Remehkan Covid-19, Satgas Genjot Sosialisasi
Petugas sedang menyosialisasikan pentingnya protokol diterapkan masyarakat di pusat perbelanjaan di Jakarta. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Salah satu tantangan besar dalam pengendalian penularan wabah corona (Covid-19) adalah persepsi masyarakat yang meremehkan virus ini. Saat ini ada sekitar 17% rakyat Indonesia atau sekitar 44,9 juta orang yang merasa kebal dan tak akan tertular Covid-19.

Fakta ini terungkap dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu. Dari jajak pendapat tersebut warga Provinsi Maluku yang mendominasi kepercayaan jika mereka tidak akan terpapar Covid-19 dengan kisaran 29,18%. Menyusul kemudian Sulawesi Utara 27,66 %, Nusa Tenggara Timur 25,46 %, Sulawesi Tengah 22,48 %, dan Sulawesi Tenggara 22,36 %. (Baca: Muslimah, Ini Pentingnya Menyempurnakan Wudhu)

Kondisi ini berdampak pada rendahnya kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan. Mereka abai terhadap kewajiban memakai masker, menjaga jarak dalam kerumunan, hingga mencuci tangan saat beraktivitas di luar rumah. Mereka pun berpotensi menjadi orang yang terjangkit Covid-19 tanpa gejala yang diam-diam bisa menularkan wabah ini kepada orang lain sehingga memunculkan ledakan pasien positif di kemudian hari.

Fenomena persepsi publik yang salah ini juga pernah terjadi di awal-awal pandemi merebak di tanah air. Saat itu dari jajak pendapat yang dilakukan oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan 30% publik di wilayah DKI Jakarta, 29% publik Jawa Timur, 18% publik di Jawa Tengah, 16% public Jawa Barat, dan 14% publik di Kalimantan Selatan yakin tidak akan tertular Covid-19. Di kemudian hari terbukti jiwa wilayah-wilayah tersebut menjadi episentrum-episentrum wabah Covid-19 di Indonesia.

“Nah ini adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi. Kenapa ini terjadi? Mungkin faktor pertama adalah karena masalah sosialisasi. Masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi yang utuh tentang Covid ini,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dalam diskusi ‘44,9 Juta Orang Yakin Kebal Covid-19 , Apa yang Harus Kita Lakukan?’ di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan angka 17% dari 270 juta pendudukan Indonesia yang yakin kebal Covid-19 merupakan jumlah yang cukup besar. Mereka setara dengan 44,9 juta orang. Jika tidak diberikan pemahaman yang benar, mereka berpotensi akan terjangkit Covid-19 dan menularkannya kepada orang lain.

Apalagi 85% penderita Covid-19 di Indonesia masuk dalam kelompok orang tanpa gejala (OTG) atau kombinasi dari orang dengan penyakit bawaan atau komorbid. “Fenomena ini sama dengan jajak pendapat Balitbangkes Kemenkes di awal masa pandemic di mana di daerah-daerah yang saat ini menjadi episentrum Covid-19 dulunya warganya mayoritas kebal Covid-19,” katanya. (Baca juga: Tangkap dan ANiaya Wartawan, Polri Didesak Evaluasi Pola Pengamanan Unras)

Doni pun menegaskan bahwa fakta ini menjadi tantangan bagi Satgas Covid-19 terutama dalam memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat. Sehingga saat ini fokus Satgas Covid-19 adalah bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mengerti bahaya Covid-19. “Wabah Covid-19 ini bukan rekayasa, bukan konspirasi dan kasusnya sudah menimpa Perdana Menteri Inggris, Presiden Amerika,” katanya.

Jenderal TNI AD bintang tiga ini menghimbau keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan terutama kepala daerah untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid-19. Dia menilai dengan pendekatan yang tepat dengan melibatkan semua komponen masyarakat akan perlahan membantu kesadaran masyarakat untuk mematuhi protocol kesehatan. Selain itu pimpinan wilayah juga bisa menggunakan pendekatan tradisi untuk memantik kesadaran warganya.

Doni mencontohkan Bali sebagai wilayah yang memegang teguh tradisi dan adat istiadat. Harusnya di wilayah ini upaya mengedukasi Covid-19 bisa dilakukan dengan melibatkan para tokoh adat. “Jadi Bali termasuk urutan ke-11 dari 34 provinsi yang masyarakatnya merasa yakin tidak terpapar Covid peringkat pertama itu adalah Maluku dengan angka 29% adalah Maluku. Kemudian yang kedua peringkat dua adalah Sulawesi Utara dengan posisi 27,66%. Lantas Bali berada pada urutan 11 ya yaitu pada posisi 20,78%,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)