Meneguhkan Solidaritas, Menebar Kebaikan, Mencerahkan Semesta
loading...
A
A
A
Solidaritas juga tak terbatas pada materi, tetapi juga dukungan moral dengan cara saling menguatkan dengan nasihat. Rasulullah Saw menegaskan bahwa: "Orang mukmin terhadap mukmin yang lain laksana bangunan yang komponen-komponennya saling mengokohkan." (HR Bukhari)
Selama ini Pemuda Muhammadiyah telah menjadi bagian dari solusi umat Islam dan bangsa Indonesia. Di momentum milad yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemuda Muhammadiyah harus merefleksikan akar kelahirannya dan kemudian memanifestasikannya dalam bentuk gerakan nyata. Pada semua jenjang kepemimpinan, seluruh kader sudah sepatutnya menggerakkan seluruh elemen sipil lain dalam menangani wabah. Kompak memikirkan solusi dan memaksimal aksi.
Menebar Kebaikan
Sebagaimana ajaran teologi Al Ma'un, Pemuda Muhammadiyah harus memihak kepada kaum miskin, telantar, dan terpinggirkan. Musibah yang telah memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan umat manusia ini harus direspons dengan semangat jihad yang kuat. Bagaimana seluruh kader di berbagai pelosok Nusantara dapat bergandengan tangan dengan elemen sipil lain membantu masyarakat lemah yang terdampak Covid-19.
Dalam tiga bulan terakhir, telah melakukan banyak hal. Mulai penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan APD, membantu fasilitas penginapan bagi petugas kesehatan, bergabung dengan tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center dari pusat hingga daerah, bantuan sembako, dan pendirian dapur umum di berbagai titik. Tentu gerakan ini belum cukup dan harus ditingkatkan dengan cara strategi dan format gerakan baru. Kami akan terus menjadi motor bersatu padunya seluruh umat manusia dalam melawan wabah ini.
Para otoritas kesehatan dan pemerintah telah memberikan acuan bagaimana cara mengatasi wabah ini. Masalah minimnya kesadaran masyarakat Indonesia harus direspons segera agar wabah tidak semakin luas dan merugikan masyarakat lainnya. Pemuda harus menjadi agen pembaharu yang dapat memberikan alternatif solusi menaklukkan wabah ini.
Seperti diajarkan Buya Syafi'i Maarif bahwa Islam adalah agama yang pro orang miskin. Namun demikian, antikemiskinan, karena kemiskinan itu bersifat sementara. Kalimat Buya ini tepat jika dikontekskan saat ini. Ada banyak masyarakat yang kemudian miskin karena terdampak wabah. Pemuda Muhammadiyah harus lantang bersuara dan memperjuangkan mereka.
Mencerahkan Semesta
Dalam situasi pemerintahan yang tampak tumpang tindih dan belepotan menangani Covid-19, Pemuda Muhammadiyah harus menjadi yang terdepan menjawab masalah kebangsaan dan keumatan. Pemuda Muhammadiyah terpanggil untuk terus menerus melakukan pembaharuan.
Boleh jadi dengan adanya pandemi Covid-19 ini sekaligus jadi tanggung jawab bagi pemuda untuk memberikan narasi solusi yang konkret. Mengingatkan pemerintah yang lamban, menyadarkan masyarakat abai, dan memberi keteladanan dalam mengatasi wabah.
Pemuda Muhammadiyah telah diberi mandat untuk menerapkan Islam yang membawa rahmat untuk seluruh umat manusia. Menawarkan solusi, itulah identitas khas Muhammadiyah. Mandat kelahiran Pemuda Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah dapat ditunaikan dengan kesungguhan hati.
Selamat Milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Perjuangan dan eksistensinya senantiasa dapat meneguhkan solidaritas dan menebar kebaikan kepada umat manusia. Khidmat Pemuda Muhammadiyah senantiasa istiqomah mencerahkan semesta.
Selama ini Pemuda Muhammadiyah telah menjadi bagian dari solusi umat Islam dan bangsa Indonesia. Di momentum milad yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemuda Muhammadiyah harus merefleksikan akar kelahirannya dan kemudian memanifestasikannya dalam bentuk gerakan nyata. Pada semua jenjang kepemimpinan, seluruh kader sudah sepatutnya menggerakkan seluruh elemen sipil lain dalam menangani wabah. Kompak memikirkan solusi dan memaksimal aksi.
Menebar Kebaikan
Sebagaimana ajaran teologi Al Ma'un, Pemuda Muhammadiyah harus memihak kepada kaum miskin, telantar, dan terpinggirkan. Musibah yang telah memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan umat manusia ini harus direspons dengan semangat jihad yang kuat. Bagaimana seluruh kader di berbagai pelosok Nusantara dapat bergandengan tangan dengan elemen sipil lain membantu masyarakat lemah yang terdampak Covid-19.
Dalam tiga bulan terakhir, telah melakukan banyak hal. Mulai penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan APD, membantu fasilitas penginapan bagi petugas kesehatan, bergabung dengan tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center dari pusat hingga daerah, bantuan sembako, dan pendirian dapur umum di berbagai titik. Tentu gerakan ini belum cukup dan harus ditingkatkan dengan cara strategi dan format gerakan baru. Kami akan terus menjadi motor bersatu padunya seluruh umat manusia dalam melawan wabah ini.
Para otoritas kesehatan dan pemerintah telah memberikan acuan bagaimana cara mengatasi wabah ini. Masalah minimnya kesadaran masyarakat Indonesia harus direspons segera agar wabah tidak semakin luas dan merugikan masyarakat lainnya. Pemuda harus menjadi agen pembaharu yang dapat memberikan alternatif solusi menaklukkan wabah ini.
Seperti diajarkan Buya Syafi'i Maarif bahwa Islam adalah agama yang pro orang miskin. Namun demikian, antikemiskinan, karena kemiskinan itu bersifat sementara. Kalimat Buya ini tepat jika dikontekskan saat ini. Ada banyak masyarakat yang kemudian miskin karena terdampak wabah. Pemuda Muhammadiyah harus lantang bersuara dan memperjuangkan mereka.
Mencerahkan Semesta
Dalam situasi pemerintahan yang tampak tumpang tindih dan belepotan menangani Covid-19, Pemuda Muhammadiyah harus menjadi yang terdepan menjawab masalah kebangsaan dan keumatan. Pemuda Muhammadiyah terpanggil untuk terus menerus melakukan pembaharuan.
Boleh jadi dengan adanya pandemi Covid-19 ini sekaligus jadi tanggung jawab bagi pemuda untuk memberikan narasi solusi yang konkret. Mengingatkan pemerintah yang lamban, menyadarkan masyarakat abai, dan memberi keteladanan dalam mengatasi wabah.
Pemuda Muhammadiyah telah diberi mandat untuk menerapkan Islam yang membawa rahmat untuk seluruh umat manusia. Menawarkan solusi, itulah identitas khas Muhammadiyah. Mandat kelahiran Pemuda Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah dapat ditunaikan dengan kesungguhan hati.
Selamat Milad ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Perjuangan dan eksistensinya senantiasa dapat meneguhkan solidaritas dan menebar kebaikan kepada umat manusia. Khidmat Pemuda Muhammadiyah senantiasa istiqomah mencerahkan semesta.