Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia
loading...
A
A
A
Rizky lantas mengingatkan, tanpa imunisasi, kekebalan anak akan rentan terkena penyakit berbahaya. Infeksi Rubella, misalnya, bisa menyebabkan anak cacat seumur hidup hingga berujung kematian.
Karena itu dirinya meminta masyarakat untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar. Orang tua bisa melihat jadwal layanan melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Pastikan setiap bulan hadir. Jangan khawatir, puskesmas, posyandu sudah aman. Petugas menjalankannya sesuai SOP. Jadi, anak Anda terlindung dari penyakit lain. Imunisasi dasar ini gratis, tidak perlu lagi membayar,” urai dia.
Lebih jauh dia menandaskan, imunisasi dasar merupakan hak setiap warga negara Indonesia, terutama anak-anak, untuk memperoleh kesehatan. Program tersebut dapat dinikmati sejak usia di bawah lima tahun (balita) hingga kelompok usia sekolah dasar.
Terlebih lagi di masa pandemi saat ini, anak diwajibkan mendapatkan akses layanan imunisasi melalui fasilitas kesehatan seperti posyandu maupun puskesmas. Vaksinasi tersebut ditujukan demi mencegah anak dari paparan infeksi berbagai macam penyakit atau virus yang mengancam kesehatan dan tumbuh kembang anak. (Baca juga: Bagian dari Transparansi Anggaran, Kejagung Diminta Kawal Kemensos)
Untuk tujuan tersebut, dia mengakui pihaknya bersama Kementerian Kesehatan, IDAI, dan pihak terkait lain berupaya memastikan hak tersebut tetap terpenuhi. Bahkan UNICEF mengapresiasi komitmen pemerintah terhadap layanan imunisasi dasar bagi usia balita hingga sekolah dasar yang diberikan secara gratis melalui posyandu maupun puskesmas.
“Indonesia sudah 30 tahun lebih melaksanakan program imunisasi. Di dunia bahkan lebih lama lagi. Sudah terbukti menyelamatkan jutaan anak dari kematian, kesakitan, dan kecacatan. Ini luar biasa manfaatnya. Masyarakat harusnya betul-betul mengambil manfaat dari program yang disediakan pemerintah ini,” kata Kiki, sapaan akrab Rizky, dalam diskusi FMB9 secara daring kemarin.
Tak hanya hak, imunisasi juga merupakan sebuah kewajiban. Ketika sudah mendapatkan imunisasi, akan jadi sehat dan kebal terhadap sejumlah penyakit. Kondisi itu juga secara tidak langsung akan melindungi orang lain di sekitarnya.
“Kita melindungi orang lain karena tidak semua orang itu punya kondisi tubuh yang ideal untuk menerima manfaat imunisasi. Misalnya orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, orang tua yang sangat rentan terhadap beberapa jenis penyakit. (Lihat videonya: Harga Tes Swab Akan Segera Dievaluasi)
Dengan imunisasi ini mereka tidak perlu imunisasi karena ada hambatan, tetapi akan mendapatkan manfaatnya jika sebagian besar populasi diimunisasi dan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Mereka ini akan mendapatkan benefit (keuntungan) juga,” ujarnya. (Binti Mufarida/Faorick Pakpahan)
Karena itu dirinya meminta masyarakat untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar. Orang tua bisa melihat jadwal layanan melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Pastikan setiap bulan hadir. Jangan khawatir, puskesmas, posyandu sudah aman. Petugas menjalankannya sesuai SOP. Jadi, anak Anda terlindung dari penyakit lain. Imunisasi dasar ini gratis, tidak perlu lagi membayar,” urai dia.
Lebih jauh dia menandaskan, imunisasi dasar merupakan hak setiap warga negara Indonesia, terutama anak-anak, untuk memperoleh kesehatan. Program tersebut dapat dinikmati sejak usia di bawah lima tahun (balita) hingga kelompok usia sekolah dasar.
Terlebih lagi di masa pandemi saat ini, anak diwajibkan mendapatkan akses layanan imunisasi melalui fasilitas kesehatan seperti posyandu maupun puskesmas. Vaksinasi tersebut ditujukan demi mencegah anak dari paparan infeksi berbagai macam penyakit atau virus yang mengancam kesehatan dan tumbuh kembang anak. (Baca juga: Bagian dari Transparansi Anggaran, Kejagung Diminta Kawal Kemensos)
Untuk tujuan tersebut, dia mengakui pihaknya bersama Kementerian Kesehatan, IDAI, dan pihak terkait lain berupaya memastikan hak tersebut tetap terpenuhi. Bahkan UNICEF mengapresiasi komitmen pemerintah terhadap layanan imunisasi dasar bagi usia balita hingga sekolah dasar yang diberikan secara gratis melalui posyandu maupun puskesmas.
“Indonesia sudah 30 tahun lebih melaksanakan program imunisasi. Di dunia bahkan lebih lama lagi. Sudah terbukti menyelamatkan jutaan anak dari kematian, kesakitan, dan kecacatan. Ini luar biasa manfaatnya. Masyarakat harusnya betul-betul mengambil manfaat dari program yang disediakan pemerintah ini,” kata Kiki, sapaan akrab Rizky, dalam diskusi FMB9 secara daring kemarin.
Tak hanya hak, imunisasi juga merupakan sebuah kewajiban. Ketika sudah mendapatkan imunisasi, akan jadi sehat dan kebal terhadap sejumlah penyakit. Kondisi itu juga secara tidak langsung akan melindungi orang lain di sekitarnya.
“Kita melindungi orang lain karena tidak semua orang itu punya kondisi tubuh yang ideal untuk menerima manfaat imunisasi. Misalnya orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, orang tua yang sangat rentan terhadap beberapa jenis penyakit. (Lihat videonya: Harga Tes Swab Akan Segera Dievaluasi)
Dengan imunisasi ini mereka tidak perlu imunisasi karena ada hambatan, tetapi akan mendapatkan manfaatnya jika sebagian besar populasi diimunisasi dan terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Mereka ini akan mendapatkan benefit (keuntungan) juga,” ujarnya. (Binti Mufarida/Faorick Pakpahan)