Sejarah Baru Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia

Senin, 09 September 2024 - 05:08 WIB
loading...
A A A
Selain itu, kedua negara bekerja sama melawan ancaman keamanan bersama, seperti kontra-terorisme, keamanan maritim, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian, dan intelijen. Keduanya juga melakukan kemitraan pelatihan dan pendidikan militer profesional yang dilakukan lewat pertukaran staf perguruan tinggi, tim pelatihan keliling, dan kursus bahasa Inggris yang membangun pendekatan bersama dan saling pengertian.

Buku Putih Pertahanan 2016 juga menyinggung komitmen Australia membangun fondasi yang kuat untuk mendukung Indonesia memodernisasi pasukan pertahanan. Australia juga ingin memperdalam kemitraan pertahanan dengan Indonesia melalui kerja sama angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan udara; memperluas pola pelatihan, latihan, dan operasi yang komprehensif; dialog kebijakan dan perencanaan yang lebih sering; dan pertukaran intelijen.

baca juga: Kopi Indonesia Diminati Pengunjung MICE di Australia

Dari sisi Indonesia juga mempunyai keinginan sama untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Australia. The Diplomat mengungkap adanya Cetak Biru Diplomasi Militer Indonesia 2019-2024 yang menempatkan Australia sebagai prioritas pertama dan mengkategorikan sebagai mitra strategis komprehensif.

Kemitraan diwujudkan dalam intensitas latihan militer kedua negara seperti lewat Super Garuda Shield, latihan militer gabungan yang diselenggarakan Indonesia dan secara rutin diikuti oleh Australia. Australia juga telah memberikan 15 kendaraan tempur Bushmaster Protected Mobility Vehicles untuk mendukung keterlibatan Indonesia dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Saat penandatanganan DCA 2024 di Akmil Magelang juga disinggung kegiatan pendidikan dan latihan yang diprakarsai kedua negara berupa pengiriman Taruna TNI untuk belajar diADFA dan Royal Military College, rencanaJointUNMissionantara TNI dengan ADF, serta rencana semakin mengintensfikan latma yang melibatkan militer kedua negara.

Kegiatan pendidikan dan latgab menjadi media strategis untuk membangun pemahaman dan persahabatan, sehingga perlu diteruskan dan ditingkatkan. Bahkan kedua negara sudah mengagendakan latihan militer gabungan terbesar sepanjang sejarah pada November 2024.

Dengan adanya DCA 2024, keinginan Indonesia-Australia untuk memperkuat dan memperluas kerja sama pertahanan sudah tidak memiliki halangan. DCA 2024 menunjukkan keyakinan bulat dan keseriusan para decision maker kedua negara membuka lembaran baru melalui perjanjian yang bersifat mengikat secara hukum. Perjanjian terbaru ini secara teoritis akan menjadi fondasi yang sangat kuat untuk menopang kerjasama pertahanan di masa mendatang.

Berdasar realitas yang ditunjukkan perspektif masing-masing negara berdasar buku putih pertahanan yang dirilis, kedua negara bertetangga memiliki banyak titik temu saling membutuhkan, baik dari sisi geo-politik, geo-militer maupun geo-ekonomi. Karena itulah, kerja sama pertahanan dan kerja sama bidang-bidang lain secara lebih luas bisa dianggap wujud national interest kedua negara, dan tidak ada pilihan lebih baik dari itu.

Terwujudnya kerja sama pertahanan yang kokoh bukan hanya menjamin pertahanan dan keamananan masing-masing negara -seperti dalam menghadapi isu terorisme dan penyelundupan manusia, tapi sekaligus berdampak positif pada stabilitas di kawasan, dalam hal ini Indo-Pasifik. Terjaganya stabilitas serta-merta akan mendukung terwujudnya kemakmuran kedua negara.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0802 seconds (0.1#10.140)