Sejarah Baru Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia

Senin, 09 September 2024 - 05:08 WIB
loading...
Sejarah Baru Kerja Sama...
Ilustrasi: Masyudi/SINDOnews
A A A
INDONESIA-AUSTRALIA sepakat menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA). Prosesi yang digelar di Aula Graha Utama, Akmil, Magelang pada Kamis (29/8/2024) menjadi kado terindah peringatan 75 tahun hubungan diplomatik sekaligus menjadi tonggak sejarah perjalanan hubungan negara bertetangga ini.

baca juga: KIPI 2024 Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia

Perjanjian terbaru ini membuka lembaran baru kerja sama pertahanan agar semakin kokoh ke depan. Baik Indonesia maupun Australia meyakini DCA ini (selanjutnya disebut DCA 2024) akan mampu secara signifikan membantu mengantisipasi ancaman keamanan di kawasan Asia-Pasifik pada masa mendatang, terutama melalui upaya kerja sama pertahanan kolaboratif demi terjaganya perdamaian dan stabilitas di kawasan secara berkelanjutan.

Dalam ranah hubungan bilateral, DCA 2024 bisa mendukung kerja sama pertahanan Indonesia-Australia semakin kuat dan kokoh dengan memperdalam dialog, memperkuat interoperabilitas, dan meningkatkan pengaturan praktis untuk keuntungan bersama. Sebelumnya, kedua negara telah diikat Perjanjian antara Australia-Indonesia tentang Kerangka Kerja Sama Keamanan (Lombok Treaty) yang diteken pada 2006 dan Deklarasi Bersama tentang Kemitraan Strategis Komprehensif yang disepakati pada 2018.

Penandatanganan DCA 2024 dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Deputy Prime Minister and Minister for Defence of Australia The Hon Richard Marles. Kesepakatan atas naskah DCA 2024 telah melalui serangkaian pertemuan di Jakarta pada bulan Mei dan Desember 2023, termasuk di Canberra pada Agustus 2023. Momen final diwarnai dengan kunjungan Prabowo ke Canberra bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese (20/8/2024).

Langkah yang diambil kedua perwakilan negara ini jelas memiliki spektrum jauh ke depan untuk kepentingan kedua negara. Posisinya kian strategis karena Prabowo adalah presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2024 dan akan memimpin Indonesia untuk periode 2024-2029.

Prabowo dalam sambutan usai penandatanganan DCA 2024 menyatakan kesepakatan ini merupakan suatu tonggak bersejarah kelanjutan dari Perjanjian Lombok. Tujuan yang ingin diraih lewat perjanjanjian adalah kesamaan sikap dua negara bertetangga untuk meningkatkan kerja sama saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.

baca juga: Militer Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat Latihan Bersama

“Ini menandakan bahwa kita ingin meneruskan dan memelihara hubungan erat dan hubungan persahabatan yang sangat baik. Saya bertekad untuk menjaga hubungan Indonesia-Australia untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” sambung Menhan RI, seperti dikutuip dari situs kemhan.go.id.

Richard Marles menyebut DCA 2024 sebagai perkembangan paling signifikan dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara. Perjanjian ini bersifat mengikat secara hukum, sehingga menunjukkan komitmen serius kedua negara meningkatkan dan memperkuat hubungan pertahanan dalam kerangka kemitraan strategis dan komprehensif. ‘’Kami menghormatinya. Kami adalah sahabat dekat dan itu terlihat dalam perjanjian yang telah kami tandatangani hari ini,” jelasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1293 seconds (0.1#10.140)