Kepala BP Haji: Indonesia Usulkan Tambahan Kuota Petugas ke Arab Saudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengusulkan penambahan petugas dalam operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Republik Indonesia Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Menurut cucu tokoh pendiri Nadhalatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari ini, dalam MoU kesepakatan perhajian yang ditandatangani Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, kuota haji Indonesia 2025 sebanyak 221.000 jemaah.
“Dalam pertemuan kami dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi juga dibahas rencana usulan penambahan petugas haji Indonesia menjadi 2 persen dari total jemaah haji Indonesia. Artinya kuota petugas yang diberikan Arab Saudi untuk haji 2025 sekitar 2.100 orang atau 1 persen,” kata Gus Irfan di Jeddah, Rabu (15/1/2025).
"BP Haji, Kemenag, Konjen RI Jeddah dan DPR akan terus berupaya melakukan loby kepada pemerintah Arab Saudi untuk penambahan kuota petugas mengingat banyaknya jemaah haji lanjut usia dalam musim haji 1446H/2025M serta memberikan pelayanan optimal kepada jemaah haji," sambung Gus Irfan.
Gus Irfan berharap pemerintah Kerajaan Arab Saudi dapat memahami keinginan pemerintah Indonesia dalam penambahan kuota petugas haji menjadi 2 persen atau sekitar 4.000 lebih petugas dalam operasional haji 1446H/2025M. "Kami mohon doa kepada masyarakat Indonesia agar penambahan kuota petugas haji 2025 ini dapat terwujud, harap Gus Irfan.
Kunjungan kerja Kepala BP Haji ke Arab Saudi juga dalam rangka menghadiri Mu’tamar dan Pameran Haji di Jeddah serta meninjau kesiapan pelayanan jemaah. Terkait kuota 221.000 orang jemaah haji Indonesia, lanjut Gus Irfan dalam MoU yang telah disepakati kedatangan jemaah dibagi dalam dua prosesi kedatangan.
Pertama sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. "Prosesi kedatangan setengahnya akan melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madina,” pungkasnya.
Menurut cucu tokoh pendiri Nadhalatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari ini, dalam MoU kesepakatan perhajian yang ditandatangani Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, kuota haji Indonesia 2025 sebanyak 221.000 jemaah.
“Dalam pertemuan kami dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi juga dibahas rencana usulan penambahan petugas haji Indonesia menjadi 2 persen dari total jemaah haji Indonesia. Artinya kuota petugas yang diberikan Arab Saudi untuk haji 2025 sekitar 2.100 orang atau 1 persen,” kata Gus Irfan di Jeddah, Rabu (15/1/2025).
"BP Haji, Kemenag, Konjen RI Jeddah dan DPR akan terus berupaya melakukan loby kepada pemerintah Arab Saudi untuk penambahan kuota petugas mengingat banyaknya jemaah haji lanjut usia dalam musim haji 1446H/2025M serta memberikan pelayanan optimal kepada jemaah haji," sambung Gus Irfan.
Gus Irfan berharap pemerintah Kerajaan Arab Saudi dapat memahami keinginan pemerintah Indonesia dalam penambahan kuota petugas haji menjadi 2 persen atau sekitar 4.000 lebih petugas dalam operasional haji 1446H/2025M. "Kami mohon doa kepada masyarakat Indonesia agar penambahan kuota petugas haji 2025 ini dapat terwujud, harap Gus Irfan.
Kunjungan kerja Kepala BP Haji ke Arab Saudi juga dalam rangka menghadiri Mu’tamar dan Pameran Haji di Jeddah serta meninjau kesiapan pelayanan jemaah. Terkait kuota 221.000 orang jemaah haji Indonesia, lanjut Gus Irfan dalam MoU yang telah disepakati kedatangan jemaah dibagi dalam dua prosesi kedatangan.
Pertama sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. "Prosesi kedatangan setengahnya akan melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madina,” pungkasnya.
(rca)