Memperingati Haul 86 Tahun Wage Rudolf Soepratman di TMP Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Peringatan Haul 86 tahun Wage Rudolf (WR) Soepratman seperti tahun sebelumnya diadakan di Taman Makam Pahlawan Nasional Wage Rudolf Soepratman, Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun oleh Yayasan Wage Rudolf Soepratman selalu melibatkan berbagai elemen masyarakat dan komunitas yang memiliki perhatian dan visi yang sama untuk mengenang jasa WR Soepratman.
Haul WR Soepratman tahun ini memiliki keunikan tersendiri yang dilaksanakan setelah perhelatan pesta demokrasi bangsa Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Haul WR Soepratman yang selalu bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini adalah tahun ke 79, yang berarti telah 79 tahun semenjak Indonesia Merdeka lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pemersatu bangsa, merajut keanekaragaman budaya, bahasa, tradisi, cara pandang, serta berbagai perbedaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Sebuah lagu yang dapat menghentikan semua gerak langkah hanya untuk mendengarkan dan mengenang kembali semua perjuangan para pahlawan.
Terkait situasi terkini bangsa Indonesia dapat memiliki berbagai karakter dan usia pemimpin bangsa, namun lagu kebangsaan Indonesia tetap Indonesia Raya.
“Harapan kami dalam haul ini seluruh elemen masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan Haul WR Soepratman mengharapkan kepemimpinan bangsa yang bukan hanya sekadar menjadi figur tetapi juga menjadi pahlawan bagi masa-masa sulit saat ini, bukan seperti kisah Petruk Dadi Ratu, sebuah kisah klasik karya Tjan Tjoe Han pada tahun 1932 yang menjadi sebuah otokritik bagi pemerintahan yang sugih mblegedhu rakyate dhedel dhuwel kabeh,” ujar Ketua Umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman Budi Harry, Minggu (18/8/2024).
Lagu Indonesia Raya 3 stanza menjadi sebuah antithesis bagi kisah Petruk Dadi Ratu di mana di dalam baitnya tercantum doa dan harapan bangsa Indonesia membangun jiwa dan badan untuk Indonesia Raya, kesadaran hati dan budi untuk Indonesia Raya demi kemajuan Indonesia Raya.
“Kami mengucapkan terima kasih untuk teman-teman sebangsa setanah air yang telah meluangkan waktunya berpartisipasi dalam Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 79 dan Haul WR Soepratman ke 86. Saya ucapkan selamat kepada anggota legislatif terpilih di DPR dan DPRD, serta kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Semoga misi membangun jiwa dan badan serta membangun kesadaran hati demi kemajuan Indonesia Raya menuju Indonesia Emas tercapai,” kata Budi.
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun oleh Yayasan Wage Rudolf Soepratman selalu melibatkan berbagai elemen masyarakat dan komunitas yang memiliki perhatian dan visi yang sama untuk mengenang jasa WR Soepratman.
Haul WR Soepratman tahun ini memiliki keunikan tersendiri yang dilaksanakan setelah perhelatan pesta demokrasi bangsa Indonesia untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Haul WR Soepratman yang selalu bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini adalah tahun ke 79, yang berarti telah 79 tahun semenjak Indonesia Merdeka lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pemersatu bangsa, merajut keanekaragaman budaya, bahasa, tradisi, cara pandang, serta berbagai perbedaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Sebuah lagu yang dapat menghentikan semua gerak langkah hanya untuk mendengarkan dan mengenang kembali semua perjuangan para pahlawan.
Terkait situasi terkini bangsa Indonesia dapat memiliki berbagai karakter dan usia pemimpin bangsa, namun lagu kebangsaan Indonesia tetap Indonesia Raya.
“Harapan kami dalam haul ini seluruh elemen masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan Haul WR Soepratman mengharapkan kepemimpinan bangsa yang bukan hanya sekadar menjadi figur tetapi juga menjadi pahlawan bagi masa-masa sulit saat ini, bukan seperti kisah Petruk Dadi Ratu, sebuah kisah klasik karya Tjan Tjoe Han pada tahun 1932 yang menjadi sebuah otokritik bagi pemerintahan yang sugih mblegedhu rakyate dhedel dhuwel kabeh,” ujar Ketua Umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman Budi Harry, Minggu (18/8/2024).
Lagu Indonesia Raya 3 stanza menjadi sebuah antithesis bagi kisah Petruk Dadi Ratu di mana di dalam baitnya tercantum doa dan harapan bangsa Indonesia membangun jiwa dan badan untuk Indonesia Raya, kesadaran hati dan budi untuk Indonesia Raya demi kemajuan Indonesia Raya.
“Kami mengucapkan terima kasih untuk teman-teman sebangsa setanah air yang telah meluangkan waktunya berpartisipasi dalam Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 79 dan Haul WR Soepratman ke 86. Saya ucapkan selamat kepada anggota legislatif terpilih di DPR dan DPRD, serta kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Semoga misi membangun jiwa dan badan serta membangun kesadaran hati demi kemajuan Indonesia Raya menuju Indonesia Emas tercapai,” kata Budi.
(jon)