Selebritis Dukung RUU Ciptaker, Komnas HAM: Mereka Juga Dirugikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jagat media sosial (medsos) beberapa hari lalu digegerkan kemunculan artis-artis yang mendukung Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Padahal, RUU tersebut tengah mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat luas.
(Baca juga: 30 Serikat Buruh Ikut Bahas RUU Cipta Kerja, DPR: Wakili 75% Pekerja)
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik melihat bagus dari sisi kemauan mereka untuk membicarakan tentang negara ini.
Namun, seharusnya para artis dan influencer itu mendengarkan aspirasi masyarakat luas terlebih dahulu. (Baca juga: Soal RUU Cipta Kerja, Serikat Pekerja Ini Kompak dengan Pemerintah dan DPR)
"Dia (artis-artis) itu bicara dengan buruh, Walhi, dan masyarakat, untuk mendengarkan pendapat mereka, untuk menjalankan balance. Tapi dia ini sepihak, jangan jadi corong kekuasaan," ujarnya dalam konferensi pers daring, Kamis (13/8/2020).
Ahmad Taufan Damanik meminta siapapun, termasuk publik figur, untuk mempromosikan pemajuan HAM, pelestarian lingkungan, dan keadilan dalam distribusi sumber daya alam (SDA).
"Ingat cita-cita pendiri bangsa itu keadilan. Kalau keadilan tidak diajukan pemerintah, harus kritis," tuturnya.
Dia mengungkapkan, sebenarnya para artis itu dirugikan sebagai masyarakat. beberapa artis yang mendukung RUU Ciptaker, seperti Gading Marten, Cita Citata, dan Gritte Agatha.
Komnas HAM sendiri kemarin merilis temuan permasalahan dalam RUU Ciptaker, seperti pembentukannya tidak mengikuti aturan perundang-undangan, memberikan kekuasaan yang penuh pada eksekutif, dan berpotensi terjadi diskriminasi hukum.
"Yang disampaikan Komnas HAM ini untuk masyarakat luas, buruh, dan petani. Itu menandakan sangat khawatir RUU ini menjadi UU semakin menjauhkan cita-cita proklamasi kita dari kenyataan," pungkasnya.
(Baca juga: 30 Serikat Buruh Ikut Bahas RUU Cipta Kerja, DPR: Wakili 75% Pekerja)
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik melihat bagus dari sisi kemauan mereka untuk membicarakan tentang negara ini.
Namun, seharusnya para artis dan influencer itu mendengarkan aspirasi masyarakat luas terlebih dahulu. (Baca juga: Soal RUU Cipta Kerja, Serikat Pekerja Ini Kompak dengan Pemerintah dan DPR)
"Dia (artis-artis) itu bicara dengan buruh, Walhi, dan masyarakat, untuk mendengarkan pendapat mereka, untuk menjalankan balance. Tapi dia ini sepihak, jangan jadi corong kekuasaan," ujarnya dalam konferensi pers daring, Kamis (13/8/2020).
Ahmad Taufan Damanik meminta siapapun, termasuk publik figur, untuk mempromosikan pemajuan HAM, pelestarian lingkungan, dan keadilan dalam distribusi sumber daya alam (SDA).
"Ingat cita-cita pendiri bangsa itu keadilan. Kalau keadilan tidak diajukan pemerintah, harus kritis," tuturnya.
Dia mengungkapkan, sebenarnya para artis itu dirugikan sebagai masyarakat. beberapa artis yang mendukung RUU Ciptaker, seperti Gading Marten, Cita Citata, dan Gritte Agatha.
Komnas HAM sendiri kemarin merilis temuan permasalahan dalam RUU Ciptaker, seperti pembentukannya tidak mengikuti aturan perundang-undangan, memberikan kekuasaan yang penuh pada eksekutif, dan berpotensi terjadi diskriminasi hukum.
"Yang disampaikan Komnas HAM ini untuk masyarakat luas, buruh, dan petani. Itu menandakan sangat khawatir RUU ini menjadi UU semakin menjauhkan cita-cita proklamasi kita dari kenyataan," pungkasnya.
(maf)