Kepakan Sayap Kartika Eka Paksi Membawa Kemajuan di Bumi Teuku Umar
loading...
A
A
A
Muhammad Arbi, salah satu petani yang memanfaatkan jalur infrastruktur karya TNI tersebut menyebut bahwa jalan TMMD ini merupakan jawaban munajat dari semua masyarakat.
"Alhamdulillah, jalan TMMD ini sangat berdampak positif karena banyak warga yang membangunkan kembali lahan - lahan yang telah mati suri agar menjadi lahan produktif. Ditambah lagi, jalan ini tidak hanya memudahkan mengangkut hasil panen pertanian, melainkan juga menjadi Jalan alternatif sebagai jalan poros tengah yang menghubungkan 2 desa (Desa Kuala Manyeu Kecamatam Panton Reu dengan Desa Alue Keumang Kecamatan Pante Ceureumen)," ungkap Arbi dengan raut wajah berseri.
Kehadiran Satgas melalui Program Unggulan Manunggal Air membuat Dayah Serambi Huda, Pesantren Al-Inabah dan TPQ Serambi Huda yang dulunya sulit air bersih kini memiliki sumber air yang berlebih melalui pipa sumur bor. Selain itu, dilaksanakan revitalisasi daerah aliran sungai agar terhindar dari erosi. Ratusan bibit produktif ditanam di lahan tandus agar bisa dinikmati hingga anak cucu dan mengembalikan fungsi bantaran sungai.
Dari 357 jiwa penduduk Kuala Manyeu, nenek Mariati (57) beruntung rumahnya menjadi target bantuan bedah rumah TNI. Mariati merupakan Janda paruh baya yang telah ditinggal oleh mendiang suaminya 16 Tahun silam.
Dibalik kulitnya yang keriput, semangat perjuangannya dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak pernah surut. Sehari-hari dia mengolah 5 petak bidang sawah dan bekerja serabutan.
"Assalamaualaikum Mak Cek", salam lelaki yang lafas suaranya sudah tidak asing lagi di telinga Nek Mariati.
"Peu na Pak Geuchik (ada apa Pak Keuchik)", tanya Nek Mariati kepada sosok misterius yang ternyata adalah Keuchik atau Kades Kuala Manyeu.
"Meuno Mak Cek, baroe na troh jamee dari Kodim yang bahwa ureung nyan rencana kenek rehap rumoh Mak Cek, (begini Mak Cek, kemarin ada tamu dari Kodim, bahwa rencananya mau merehab rumah Mak Cek)", ujar Keuchik
Dia pun menjawab, "Yang beitoi hai Pak Keuchik, bek peugah haba mantong. Sebab, dari dilee leuh yang peugah lageenya tapi troh an jinoe hana di rehab-rehab. Kalon rumoh lon karap hanco dan ka rot sikrak - sikrak, (Yang betullah Pak Keuchik, jangan bilang-bilang aja. Sebab, dari dulu sudah banyak yang bilang tapi sampek hari ini gak di rehab-rehab. Lihat kondisi rumah saya hampir hancur dan sudah mulai runtuh satu persatu."
Keuchik menjelaskan yang akan merehab adalah prajurit TNI dari Kodim 0105/Abar yang tergabung dalam Satgas TMMD.Hari yang dinanti pun tiba, pasukan loreng yang berbadan tegap membongkar rumah Nek Mariati dari segala penjuru.
"Alhamdulillah, jalan TMMD ini sangat berdampak positif karena banyak warga yang membangunkan kembali lahan - lahan yang telah mati suri agar menjadi lahan produktif. Ditambah lagi, jalan ini tidak hanya memudahkan mengangkut hasil panen pertanian, melainkan juga menjadi Jalan alternatif sebagai jalan poros tengah yang menghubungkan 2 desa (Desa Kuala Manyeu Kecamatam Panton Reu dengan Desa Alue Keumang Kecamatan Pante Ceureumen)," ungkap Arbi dengan raut wajah berseri.
Kehadiran Satgas melalui Program Unggulan Manunggal Air membuat Dayah Serambi Huda, Pesantren Al-Inabah dan TPQ Serambi Huda yang dulunya sulit air bersih kini memiliki sumber air yang berlebih melalui pipa sumur bor. Selain itu, dilaksanakan revitalisasi daerah aliran sungai agar terhindar dari erosi. Ratusan bibit produktif ditanam di lahan tandus agar bisa dinikmati hingga anak cucu dan mengembalikan fungsi bantaran sungai.
Bantuan Bedah Rumah
Misi Satgas TMMD untuk merekatkan hubungan antara TNI dengan warga, menumbuhkan semangat gotong royong dan kepekaan mengatasi kesulitan setiap insan di sektor papan berlanjut dengan Program Bedah Rumah.Dari 357 jiwa penduduk Kuala Manyeu, nenek Mariati (57) beruntung rumahnya menjadi target bantuan bedah rumah TNI. Mariati merupakan Janda paruh baya yang telah ditinggal oleh mendiang suaminya 16 Tahun silam.
Dibalik kulitnya yang keriput, semangat perjuangannya dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak pernah surut. Sehari-hari dia mengolah 5 petak bidang sawah dan bekerja serabutan.
"Assalamaualaikum Mak Cek", salam lelaki yang lafas suaranya sudah tidak asing lagi di telinga Nek Mariati.
"Peu na Pak Geuchik (ada apa Pak Keuchik)", tanya Nek Mariati kepada sosok misterius yang ternyata adalah Keuchik atau Kades Kuala Manyeu.
"Meuno Mak Cek, baroe na troh jamee dari Kodim yang bahwa ureung nyan rencana kenek rehap rumoh Mak Cek, (begini Mak Cek, kemarin ada tamu dari Kodim, bahwa rencananya mau merehab rumah Mak Cek)", ujar Keuchik
Dia pun menjawab, "Yang beitoi hai Pak Keuchik, bek peugah haba mantong. Sebab, dari dilee leuh yang peugah lageenya tapi troh an jinoe hana di rehab-rehab. Kalon rumoh lon karap hanco dan ka rot sikrak - sikrak, (Yang betullah Pak Keuchik, jangan bilang-bilang aja. Sebab, dari dulu sudah banyak yang bilang tapi sampek hari ini gak di rehab-rehab. Lihat kondisi rumah saya hampir hancur dan sudah mulai runtuh satu persatu."
Keuchik menjelaskan yang akan merehab adalah prajurit TNI dari Kodim 0105/Abar yang tergabung dalam Satgas TMMD.Hari yang dinanti pun tiba, pasukan loreng yang berbadan tegap membongkar rumah Nek Mariati dari segala penjuru.