Rapat Internal KAMI Disusupi, Pengamat: Gerakan Itu Tak Disukai Pihak Tertentu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembajakan akun Twitter @OpiniDin milik Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin hingga disusupinya rapat internal KAMI dinilai sebagai bukti bahwa gerakan itu tidak disukai pihak tertentu. Adapun pembajakan itu disebut sejak 17 Agustus 2020.
"Tanda-tanda dan bukti gerakan KAMI tak disukai pihak tertentu. Jadi digembosi dan dibusuki agar kempes, agar layu sebelum berkembang, dan agar tak menjadi gerakan yang besar," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Kamis (20/8/2020). (Baca juga: KAMI Tak Ambil Pusing Dengar Nyinyiran Pendukung Pemerintah)
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini mengatakan, setiap perjuangan punya risiko. "Dan pihak yang tak suka dengan hadirnya KAMI pasti tak akan tinggal diam. Akan terus melakukan cara-cara tak terpuji untuk menjegal gerakan KAMI," ungkapnya.
Dia mengkritik kasus pembajakan maupun penyusupan yang menimpa KAMI. “Cara-cara membajak akun Twitter dan menyusup di rapat internal KAMI merupakan cara amatiran untuk membusuk-busuki dan mencari informasi di internal KAMI," ujar Ujang.
Adapun pembajakan akun Twitter Din Syamsuddin diungkapkan oleh Muhammad Said Didu dan Mustofa Nahrawardaya. Sedangkan mengenai rapat internal KAMI disusupi orang tak dikenal diungkapkan oleh Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani. (Baca juga: Ahmad Yani Ungkap Motif Pembajakan Akun Twitter Din Syamsuddin)
"Tanda-tanda dan bukti gerakan KAMI tak disukai pihak tertentu. Jadi digembosi dan dibusuki agar kempes, agar layu sebelum berkembang, dan agar tak menjadi gerakan yang besar," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Kamis (20/8/2020). (Baca juga: KAMI Tak Ambil Pusing Dengar Nyinyiran Pendukung Pemerintah)
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini mengatakan, setiap perjuangan punya risiko. "Dan pihak yang tak suka dengan hadirnya KAMI pasti tak akan tinggal diam. Akan terus melakukan cara-cara tak terpuji untuk menjegal gerakan KAMI," ungkapnya.
Dia mengkritik kasus pembajakan maupun penyusupan yang menimpa KAMI. “Cara-cara membajak akun Twitter dan menyusup di rapat internal KAMI merupakan cara amatiran untuk membusuk-busuki dan mencari informasi di internal KAMI," ujar Ujang.
Adapun pembajakan akun Twitter Din Syamsuddin diungkapkan oleh Muhammad Said Didu dan Mustofa Nahrawardaya. Sedangkan mengenai rapat internal KAMI disusupi orang tak dikenal diungkapkan oleh Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani. (Baca juga: Ahmad Yani Ungkap Motif Pembajakan Akun Twitter Din Syamsuddin)
(jon)