Mahfud MD Sebut Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Peristiwa Politik Biasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyebut pertemuan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh adalah hal biasa dalam dinamika politik. Namun demikian ia mengaku tak bisa menduga-duga apa kepentingan keduanya.
"Yang tahu Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh, saya tidak bisa menduga-duga. Semua bisa terjadi ke depan namanya politik juga dinamikanya tinggi," kata Mahfud di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).
Namun, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengingatkan agar demokrasi tetap dijaga. Ia berharap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa menjadi rumah untuk masyarakatnya.
"Kemudian demokrasinya ya dijaga betul, demokrasi dan keadilan, saya concernnya sekarang di situ, demokrasinya harus benar," kata Mahfud.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga mengingatkan agar demokrasi tidak dijadikan bahan permainan. Menurutnya, apabila demokrasi dimain-mainkan maka kekacauan akan terjadi.
"Karena demokrasinya itu dalam sejarah engga pernah bisa disumbat oleh penguasa sehebat apapun. Bisa nyumbat sebentar, setahun dua tahun, nanti demokrasi itu kalau terus disulut membuka jalan sendiri," katanya.
Sebelumnya, Pihak Istana Kepresidenan membenarkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).
"Ya, betul. Presiden menerima Bapak Surya Paloh malam ini di Istana Merdeka," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Dia memastikan pertemuan tersebut telah selesai dan berlangsung selama 1 jam. Presiden Jokowi memanggil Surya Paloh ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024) sore. Kabar tersebut dibenarkan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.
"Yang tahu Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh, saya tidak bisa menduga-duga. Semua bisa terjadi ke depan namanya politik juga dinamikanya tinggi," kata Mahfud di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).
Namun, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengingatkan agar demokrasi tetap dijaga. Ia berharap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa menjadi rumah untuk masyarakatnya.
"Kemudian demokrasinya ya dijaga betul, demokrasi dan keadilan, saya concernnya sekarang di situ, demokrasinya harus benar," kata Mahfud.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga mengingatkan agar demokrasi tidak dijadikan bahan permainan. Menurutnya, apabila demokrasi dimain-mainkan maka kekacauan akan terjadi.
"Karena demokrasinya itu dalam sejarah engga pernah bisa disumbat oleh penguasa sehebat apapun. Bisa nyumbat sebentar, setahun dua tahun, nanti demokrasi itu kalau terus disulut membuka jalan sendiri," katanya.
Sebelumnya, Pihak Istana Kepresidenan membenarkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024).
"Ya, betul. Presiden menerima Bapak Surya Paloh malam ini di Istana Merdeka," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Dia memastikan pertemuan tersebut telah selesai dan berlangsung selama 1 jam. Presiden Jokowi memanggil Surya Paloh ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024) sore. Kabar tersebut dibenarkan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.
(abd)