Ganjar Ungkap Program Kampanye Bukan Sekadar Janji Manis tapi Realistis

Minggu, 04 Februari 2024 - 07:30 WIB
loading...
Ganjar Ungkap Program Kampanye Bukan Sekadar Janji Manis tapi Realistis
Capres Ganjar Pranowo menyinggung program yang diusung pasangan calon lain mengenai makan siang gratis. Program itu mengalokasikan anggaran Rp400 triliun yang dinilai tidak realistis. Foto: Dok MPI
A A A
PONTIANAK - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung program yang diusung pasangan calon lain mengenai makan siang gratis. Program itu mengalokasikan anggaran Rp400 triliun dari APBN yang dinilai tidak realistis.

Dia meragukan penghitungan anggaran Rp400 triliun, uangnya dari mana. Apalagi pemerintah untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) saja belum selesai.

Ketika pembangunan IKN saja yang memakan anggaran hingga Rp466 triliun, uang untuk program makan gratis perlu dicermati realistis atau tidak.



"Kalau Rp400 triliun duit itu ada dan bisa diberikan, maka yang terjadi IKN satu tahun selesai, minimal essential force Kementerian Pertahanan satu tahun selesai, tapi kita kesulitan. IKN saja kesulitan kok mau kasih makan siang gratis," ujar Ganjar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (3/2/2024).

Dia pernah mencoba menanyakan hal itu ketika debat capres, tapi dia menilai jawaban kurang maksimal. Justru hal itu layaknya tanya jawab seperti biasa tanpa pemaparan data-data yang komprehensif.

Ganjar pun meminta masyarakat juga harus melihat suatu program yang diusung 3 pasangan capres cawapres itu realistis atau tidak. Jangan sampai karena digoda janji manis program, ternyata realiasasinya sulit dilakukan.

"Kan kita harus berjanji, berjanji itu harus ditaati dan dijalankan. Kalau tidak janji itu kan sebenarnya program, tinggal percaya atau tidak. Umpamanya program tiga kandidat ini percaya atau tidak," ucapnya.

Sebagai informasi, makan siang gratis bagi anak-anak merupakan program capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pada pemaparannya, program makan siang gratis dianggarkan hingga Rp400 triliun.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)