Hasil Survei Sebut Prabowo Bisa Pimpin Indonesia, Maruarar: Ada Pemilih Anies-Ganjar

Minggu, 27 Oktober 2024 - 23:42 WIB
loading...
Hasil Survei Sebut Prabowo...
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruara Sirait menyambut baik hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mengungkap tingkat keyakinan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruara Sirait menyambut baik hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mengungkap tingkat keyakinan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto bisa membawa Indonesia lebih baik mencapai 85%. Berkaca dari perolehan suara di Pilpres 2024, hasil survei ini merupakan sesuatu yang positif.

Pada Pilpres 2024, kata pria yang karib disapa Ara itu, Prabowo terpilih karena meraih suara rakyat mencapai 58%. Kini, ketika terpilih, keyakinan publik terhadap kepemimpinan Prabowo bisa membawa Indonesia lebih baik justru semakin meroket.

"Saya bersyukur Pak Prabowo dapat 58% (di Pilpres), tapi kepercayaan publik dapat 85. Artinya, 85 kurang 58 itu sekitar 27% itu menurut saya sangat tinggi (peningkatannya)," ujar Ara di acara rilis survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Minggu (27/10/2024).



Menurut Ara, adanya peningkatan keyakinan publik terhadap Prabowo menandakan bukan hanya berasal dari pemilihnya yang 58% di Pilpres 2024. Namun, ada sebagian pemilih Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, rivalnya di Pilpres 2024 juga yakin bahwa Prabowo mampu membawa Indonwsia ke arah lebih baik.

"Bayangkan, 85 juta dari 100 juta orang Indonesia percaya. 170 juta dari 200 juta orang Indonesia percaya kepada Pak Prabowo. Saya pikir itu adalah hal yang sangat penting," katanya.



Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengajak publik memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk menjalankan roda pemerintahan. Terlepas soal perubahan nomenklatur kementerian dan lainnya, kata dia, Prabowo menjalankannya tidak bertentangan dengan undang-undang.

Menurut Lestari Moerdijat, pemerintahan yang baru berjalan seminggu rasanya kurang fair untuk diberikan penilaian, karena Kabinet yang baru dilantik masih harus melakukan langkah untuk menyesuaikan.

"Tinggal kita tunggu saja pembuktiannya 100 hari. Rasanya tidak fair kalau kita sekarang mengatakan ini tidak tepat, ini terlalu gendut, ini sudah baik atau tidak demikian, karena tentu di setiap keputusan ada pro kontra," kata Lestari yang juga hadir dalam rilis survei.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)