Literasi Informasi Penting Ditingkatkan untuk Wujudkan Perdamaian Bangsa

Kamis, 04 Januari 2024 - 11:12 WIB
loading...
Literasi Informasi Penting...
Ketua Umum Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI), Syarif Hidayatullah. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Bangsa Indonesia dinilai perlu merefleksikan banyak hal memasuki Tahun Baru 2024. Hal ini penting karena masih terdapat tantangan yang belum terjawab untuk mewujudkan perdamaian antarsesama yaitu hoaks, intoleransi, ujaran kebencian, radikalisme, dan terorisme.

Ketua Umum Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI), Syarif Hidayatullah mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kerukunan antargolongan, baik di media sosial maupun kehidupan nyata, adalah rendahnya literasi informasi. Hal ini menyebabkan masyarakat rentan terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Ia menilai, tingkat literasi informasi yang bagus tentu akan membantu seseorang menyerap informasi apa pun yang beredar di media sosial dengan bijak dan tepat. Literasi informasi yang kurang memadai seringkali membuat seseorang dengan mudah menyetujui berita yang datang tanpa melakukan cross check untuk menguji kebenarannya.

"Tapi karena literasi informasinya masih rendah, masyarakat kita rentan terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik," kata Syarif dalam keterangannya dikutip, Kamis (3/1/2024).

Syarif juga mengusulkan adanya peningkatan literasi informasi di tengah masyarakat, terutama dalam penggunaan media sosial. Hal ini bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kerukunan antargolongan, baik di media sosial maupun kehidupan nyata.

Menurutnya, rendahnya literasi informasi menyebabkan masyarakat rentan terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik. Informasi hoaks dan ujaran kebencian sering kali digunakan oleh kelompok-kelompok intoleran dan radikal untuk menyebarkan paham-paham yang dapat memecah belah masyarakat.

Karena itu, peningkatan literasi informasi penting dilakukan demi membekali masyarakat dengan kemampuan untuk memilah dan menyaring informasi yang mereka terima. Masyarakat harus diajarkan untuk kritis terhadap informasi yang mereka baca, lihat, atau dengar, terutama di media sosial.

Pemahaman penggunaan internet dan media sosial secara bijak dapat meningkatkan kesadaran bersama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Masyarakat diharapkan untuk semakin bertanggungjawab dalam memberikan pernyataannya sehingga kerukunan di Indonesia dapat terjaga dengan baik.

"Masyarakat Indonesia secara luas juga perlu mendukung dan memperkuat peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menjaga kerukunan. Selain itu, penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian diharapkan dapat menimbulkan efek jera serta menekan timbulnya kejahatan serupa," kata Syarif.

Saat ini sudah begitu banyak para tokoh yang menyebarkan narasi moderat dan dengan mudah bisa diakses oleh masyarakat luas, baik di media sosial ataupun di berita online. Narasi moderat yang sarat pesan toleransi ini dapat memberikan perspektif yang lebih berimbang dalam menyikapi segala perbedaan yang ada. Oleh karena itu, penggunaan internet dan sosial media secara bijak juga dapat membangun imunitas kita terhadap narasi intoleransi dan radikalisme.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
Wali Songo Indonesia-Laskar...
Wali Songo Indonesia-Laskar Sabilillah Imbau Warga Waspadai Provokasi terkait Polemik Fuad Plered
Komunikasi Etnografi...
Komunikasi Etnografi Kritikal dalam Menunjang DEI dan CSR Perusahaan
Kemhan Pastikan Pengendara...
Kemhan Pastikan Pengendara Mobil yang Diduga Sewa PSK di Pinggir Jalan Bukan Pegawainya
LBH Haidar Alwi Laporkan...
LBH Haidar Alwi Laporkan Dugaan Ujaran Kebencian ke Bareskrim
BNPT-Komisi XIII DPR...
BNPT-Komisi XIII DPR Kolaborasi Bangun Kerangka Persatuan di Sumut
RUU KUHAP Bolehkan Laporan...
RUU KUHAP Bolehkan Laporan Polisi via Medsos, Sahroni: Potensi Pungli Bisa Diminimalisir
BPOM Prihatin Fenomena...
BPOM Prihatin Fenomena Maraknya Penyebaran Informasi Tak Akurat di Medsos
Cancel Culture dan Komunikasi...
Cancel Culture dan Komunikasi Krisis di Era Digital Pascanarasi Viral
Rekomendasi
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
Kejari Tanggamus Tetapkan...
Kejari Tanggamus Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Alkes RSUD Batin Mangunang
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
Berita Terkini
Solo Diusulkan Jadi...
Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa Surakarta, Mensesneg: Belum Masuk Istana
23 menit yang lalu
Serdik Sespimmen Polri...
Serdik Sespimmen Polri Sowan ke Solo, Bukti Nyata Kedekatan Polisi dan Jokowi?
1 jam yang lalu
MKD DPR Segera Panggil...
MKD DPR Segera Panggil Reyen Pono dan Ahmad Dhani Periksa Dugaan Penghinaan Marga
1 jam yang lalu
Kejari Jakpus Sita Dokumen...
Kejari Jakpus Sita Dokumen Terkait Korupsi PDNS dari 4 Lokasi
2 jam yang lalu
Gelar Diskusi Bersama...
Gelar Diskusi Bersama BIEN, Hanif: PKB Konsen Lindungi Masyarakat Terpinggirkan
2 jam yang lalu
Profil Kolonel Inf R...
Profil Kolonel Inf R Marlon I Silalahi, Peraih Adhi Makayasa yang Jadi Dansat 81 Kopassus
2 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved