Disiplinkan Prajurit Lewat Salat dan Pengajian, Jenderal Bintang 3 Ini Jawab Prabowo soal Tuduhan Islamisasi

Senin, 04 Desember 2023 - 06:11 WIB
loading...
A A A
Ia menjelaskan bahwa banyak prajurit yang kurang disiplin selepas Prabowo Subianto tidak lagi menjabat sebagai Komandan Batalyon.

Prabowo pun mengangguk. Ia dapat menerima argumentasi yang dikemukakan oleh Agus Rohman.

"Lalu, kenapa kamu mengubah aturan menikah?" tanya Prabowo lagi.

"Siap! Saya sudah menghitung. Jadi, jika prajurit yang berpangkat tamtama atau bintara menikah pada umur 28 atau 29 tahun, dan jika ia langsung diberi keturunan, pada saat prajurit itu pensiun, ia masih memiliki tanggungan. Anaknya masih membutuhkan biaya untuk kuliah, sedangkan pada saat itu, kepala keluarga atau prajurit sudah pensiun. Jika itu terjadi, ini akan menjadi beban bagi prajurit itu sendiri," jelas Agus Rohman.

Pada saat itu, bintara dan tamtama pensiun pada usia 48 tahun sehingga apabila prajurit itu menikah pada usia 27 tahun dan baru bisa mendapatkan keturunan pada usia 28 tahun, anak pertama parajurit itu baru berusia 20 tahun. Jika anak itu menempuh kuliah, tentu belum selesai. Pada masa itu, tentu sang anak membutuhkan biaya sementara penghasilan orang tuanya menurun.

Lagi-lagi, Letjen TNI Prabowo Subianto mengangguk. Ia dapat menerima argumentasi yang dikemukakan oleh Mayor Inf Agus Rohman.

"Baik, sekarang tolong jelaskan tentang tuduhan adanya upaya Islamisasi yang kamu lakukan?" tegas Prabowo.

"Siap, izin menjelaskan Panglima! Dalam hal ini mungkin tidak tepat dikatakan Islamisasi. Saya hanya menerapkan peraturan kepada prajurit yang beragama Islam saja untuk melaksanakan yasinan setiap malam Jumat, tidak kepada prajurit non-Islam. Karena dari tiga batalyon jajaran Brigif 17 dan Denma Brigif 17 yang belum ada program yasinan malam Jumat hanya Yonif L 328 saja," tuturnya.

Ketika itu, Masjid Ar Rahmah Yonif Linud 328 baru selesai dibangun dengan megahnya melalui swadaya satuan. Dalam pikiran Agus Rohman, terbersit pikiran untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin dengan kegiatan keagamaan berupa kegiatan pengajian yasinan bersama bagi prajurit yang beragama Islam setiap malam Jumat.

Sementara itu, prajurit yang beragama lain menyesuaikan dengan agamanya masing-masing.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)