Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, Bupati Sumenep: Bukti SDM Madura Tidak Kalah

Senin, 06 November 2023 - 19:43 WIB
loading...
Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, Bupati Sumenep: Bukti SDM Madura Tidak Kalah
Bupati Sumenep Achmad Fauzi meyakini Mahfud MD dapat melengkapi figur Ganjar Pranowo. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan penghargaan atas keputusan PDIP yang memilih Mahfud MD sebagai calon pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Tokoh muda dari Madura ini yakin Mahfud MD dapat melengkapi figur Ganjar dalam meneruskan agenda-agenda yang telah digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Masyarakat Madura pasti merasa bangga dengan kehadiran Pak Mahfud sebagai pendamping Mas Ganjar.
Apalagi, kehadiran Pak Mahfud mencerminkan Madura. Hal ini juga menandakan bahwa saatnya telah tiba bagi orang-orang Madura untuk memimpin," kata Cak Fauzi pada Rabu (18/10/2023).

Menurut Fauzi, Mahfud merupakan salah satu tokoh yang mampu menghilangkan pandangan bahwa sumber daya manusia Madura jauh tertinggal dari daerah-daerah lain. Meskipun sebenarnya, menurutnya, sudah banyak tokoh dari Madura yang telah berhasil berkontribusi di level nasional bahkan internasional.



"Ini menjadi bukti bahwa sumber daya manusia Madura tidak kalah dengan wilayah lain di Indonesia," katanya.

Cak Fauzi juga mengajak seluruh komunitas Madura untuk bersatu dalam mendukung perwakilan daerah agar bisa menjadi pemimpin, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini termasuk dalam mendukung Mahfud MD untuk menjadi wakil Presiden.

"Ayo kita bersama-sama memberikan dukungan dan doa agar perwakilan dari Madura bisa menjadi pemimpin di mana pun," tambahnya.

Mahfud MD merupakan sosok yang lahir di Sampang, Madura, pada tanggal 13 Mei 1957, dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadidjah.

Inisial "MD" yang menjadi bagian belakang namanya diambil dari nama ayahnya; saat bersekolah di SMP, terdapat dua anak yang memiliki nama yang sama, Mahfud. Untuk membedakan, ditambahkanlah inisial "MD".



Sejak kecil, Mahfud menjalani dua bentuk pendidikan, yaitu pendidikan agama dan sekuler. Pagi harinya, ia belajar di sekolah dasar umum, sementara sore harinya, ia mengikuti pelajaran di madrasah agama.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SD, Mahfud melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di Pamekasan, Madura, dan kemudian melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) selama 3 tahun di Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan setara SMA, Mahfud melanjutkan studi di dua perguruan tinggi sekaligus. Ia memilih untuk mengambil Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Meskipun dia mengambil keduanya, fokusnya lebih condong ke Jurusan Hukum Tata Negara dan tidak melanjutkan di Sastra Arab. Keberhasilannya dalam mencapai nilai yang baik memudahkannya mendapatkan beasiswa untuk mendukung biaya kuliahnya.

Setelah meraih gelar sarjana hukum pada usia 26 tahun, Mahfud segera memulai karirnya sebagai dosen di almamaternya, UII. Meskipun sibuk sebagai dosen, dia tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di UGM.

Puncak karirnya terjadi ketika ia meraih jabatan Guru Besar di bidang Politik Hukum pada tahun 2000, pada usia yang relatif muda, yaitu 43 tahun.

Nama Mahfud mulai dikenal secara nasional ketika dia diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada periode 2000-2001. Selain itu, Mahfud juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan HAM selama masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid.

Pada Pemilu 2004, Mahfud berhasil terpilih sebagai anggota legislatif dari PKB untuk periode 2004-2009. Setelah masa jabatannya di DPR berakhir pada 2008, Mahfud mengikuti uji kelayakan sebagai calon hakim konstitusi.

Ia berhasil melewati seleksi dan terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2008-2013. Menurut informasi dari situs MK, kepemimpinan tegas, cakap, dan jujur Mahfud saat memimpin Mahkamah Konstitusi semakin meningkatkan reputasinya dan institusi yudisial tersebut.

Dia adalah salah satu ahli hukum tata negara yang menduduki tiga lembaga negara secara berturut-turut: lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Meski begitu sibuk, ia juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan profesional. Ia dipercaya sebagai Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Dan sekarang pada tahun 2023, Ia ditunjuk sebagai Cawapres untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2139 seconds (0.1#10.140)