Dua Buronan Kakap asal Indonesia Ditangkap di Amerika Serikat

Rabu, 05 Agustus 2020 - 17:29 WIB
loading...
Dua Buronan Kakap asal Indonesia Ditangkap di Amerika Serikat
Dua Buronan Kakap asal Indonesia Ditangkap di Amerika Serikat
A A A
JAKARTA - Aparat penegak hukum Amerika Serikat berhasil mengamankan dua buronan asal Indonesia karena diduga melanggar izin tinggal (overstay). Kedua buronan tersebut yakni, Sai Ngo Ng (SNN) dan Indra Budiman (IB).

Sai Ngo Ng merupakan buronan atas kasus dugaan korupsi terkait pengajuan KUR fiktif ke Bank Jatim cabang Jakarta Selatan, medio 2011-2012. Sedangkan Indra Budiman (IB) merupakan buronan kasus dugaan penipuan dan pencucian uang Condotel Swiss Bell, Bali, medio 2012-2014. (Baca juga: KPK Fasilitasi Penangkapan DPO Kejaksaan Negeri Cilacap)

"Jadi terkait dengan informasi penangkapan buronan atas nama SNN dan IB hal tersebut memang benar," tandas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono saat menggelar konpers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2020).

"Dan informasi atase Polri KBRI Washington DC bahwa tersangka red notice atas nama SNN dan IB saat ini berada di Amerika Serikat dan menjalani proses hukum terkait pelanggaran imigrasi berupa overstay," sambungnya. (Baca juga: Dua Buronan Kakap Indonesia Dikabarkan Ditahan Imigrasi AS)

Awi menjelaskan, kedua buronan itu ditangkap di lokasi yang berbeda. Indra Budiman ditangkap di California, Ameriksa Serikat oleh US Marshal Services (USMS). Sementara Sai Ngo Ng, ditangkap di Texas, oleh jajaran kepolisian.

Saat ini, kata Awi, jajaran Polri dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC sedang melakukan komunikasi intensif untuk dapat memulangkan dua buronan tersebut. Buronan tersebut bakal diproses di Indonesia.

"Akhirnya menghasilkan kesepakatan langkah kerja sama pertukaran buronan di mana US Marshall Service bersedia membantu memulangkan dua buronan Indonesia atas nama Indra Budiman alias IB dan Sai Ngo Ng alias SNN dengan imbalan satu buronan US MS atas nama Marskusdin yang diduga berada di Indonesia," ujarnya.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)