Latar Belakang dan Sejarah Pemberontakan DI/TII Beserta Penyelesaiannya

Rabu, 11 Oktober 2023 - 10:15 WIB
loading...
A A A


Meskipun pemberontakan ini berakhir, ideologi yang dipromosikan oleh DI/TII tetap berpengaruh dalam sejarah dan politik Islam di Indonesia.

Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat adalah salah satu konflik internal yang paling berdarah dan berlangsung lama di Indonesia pasca-kemerdekaan. Hal tersebut menciptakan ketegangan dalam masyarakat dan politik nasional selama beberapa tahun.

Pemberontakan DI/TII kedua terjadi di Jawa Tengah pada 23 Agustus 1949. Gerakan di Jateng ini dipimpin oleh Amir Fatah di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan.

Demi mengatasi pemberontakan ini, pemerintah membentuk satuan khusus yang diberi nama Banteng Raider. Satuan inilah yang nantinya masuk dalam satuan Tjakrabirawa.

Kemudian untuk pemberontakan DI/TII di Aceh dilakukan oleh Tengku Muhammad Daud Beureueh. Gerakan ini dilakukan untuk menurunkan status Aceh menjadi Karesidenan.

Untuk menyelesaikan pemberontakan ini, dilakukan perundingan hingga tercapai kesepakatan melalui Kerukunan Rakyat Aceh atas inisiasi dari Kolonel Yasin.

Terdapat pula Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan yang dikepalai oleh Kahar Muzakar. Ini terjadi karena permintaan Kahar untuk memasukkan pasukannya dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat Ditolak.

Penyelesaian pemberontakan tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan operasi militer. Pada akhirnya, Kahar berhasil ditembak mati pada Februari 1965, sekaligus menghentikan pemberontakan di wilayah Sulawesi Selatan.

Terakhir, ada pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Ibnu Hajar. Pemberontakan ini diberi nama Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)