Apa Saja Usaha yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta? Ini 6 Operasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberontakan PRRI Permesta adalah salah satu pemberontakan yang terjadi pascakemerdekaan Indonesia. Gerakan ini muncul setelah Indonesia diakui sebagai negara berdaulat oleh Belanda pada 1957.
Pemberontakan PRRI Permesta muncul karena sentimen masyarakat yang berada di luar Jawa. Pascakemerdekaan, kesenjangan pembangunan memang terjadi, di mana pemerintah lebih memfokuskan pembangunan di Pulau Jawa.
Kekecewaan masyarakat di luar Jawa ini membentuk gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta, pemerintah lantas langsung melancarkan serangkaian operasi militer. Apasa saja operasi yang dilakukan?
Gerakan Operasi Tegas di Pekanbaru, Riau, dapat dikatakan tidak menghadapi banyak kesulitan, sebab tidak ada perlawanan dari pihak pemberontak.
Strategi itu sukses membuat bingung lawan karena timbul bermacam dugaan tentang kemungkinan di mana pasukan komando akan berlabuh. Gerak tipuan inilah yang berhasil mengelabui musuh sehingga pendaratan yang sebenarnya sukses dilakukan pada 17 April 1958.
Setelah dua tempat di Padang berhasil dikuasai pasukan, dilakukan konsolidasi untuk mendiskusikan gerakan lebih lanjut. Hasilnya adalah melakukan pembersihan di sekitar daerah-daerah yang sudah diduduki.
Operasi Sapta Marga I dipimpin Letkol Sumarsono dan dikirim ke Sulawesi Tengah untuk segera membantu para putra daerah setempat yang melakukan perlawanan. Operasi ini pada akhirnya berhasil menduduki lapangan Palu pada 1 April 1958.
Sama seperti pasukan-pasukan sebelumnya, Operasi Sapta Marga II tidak membutuhkan waktu lama untuk menaklukkan Kota Gorontalo.
Setelah pasukan Operasi Sapta Marga III dikirim, mereka berhasil menguasai Sangir-Talaud tanpa kesulitan pada 23 Mei 1958.
Pada akhirnya, tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut daerah Wori yang terletak hanya beberapa kilometer saja dari Manado. Dengan ini, maka berakhir sudah pengepungan kota Manado.
Itulah beberapa operasi yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta. Pada akhirnya seluruh Sulawesi dan Sumatera berhasil dikuasai oleh tentara APRI di tahun 1960.
Pemberontakan PRRI Permesta muncul karena sentimen masyarakat yang berada di luar Jawa. Pascakemerdekaan, kesenjangan pembangunan memang terjadi, di mana pemerintah lebih memfokuskan pembangunan di Pulau Jawa.
Kekecewaan masyarakat di luar Jawa ini membentuk gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta, pemerintah lantas langsung melancarkan serangkaian operasi militer. Apasa saja operasi yang dilakukan?
Operasi yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta
1. Operasi Tegas
Operasi pertama yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta ini dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution. Sasaran utama operasi ini adalah Riau pada 12 Maret 1958.Gerakan Operasi Tegas di Pekanbaru, Riau, dapat dikatakan tidak menghadapi banyak kesulitan, sebab tidak ada perlawanan dari pihak pemberontak.
2. Operasi 17 Agustus
Operasi ini didasarkan pada Surat Keputusan bersama antara KSAD, KSAL, dan KSAU, tanggal 9 April 1958 No. 010/P/GKS/1958. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Infanteri A Yani dengan menjalankan kapal-kapal di perairan Padang.Strategi itu sukses membuat bingung lawan karena timbul bermacam dugaan tentang kemungkinan di mana pasukan komando akan berlabuh. Gerak tipuan inilah yang berhasil mengelabui musuh sehingga pendaratan yang sebenarnya sukses dilakukan pada 17 April 1958.
Setelah dua tempat di Padang berhasil dikuasai pasukan, dilakukan konsolidasi untuk mendiskusikan gerakan lebih lanjut. Hasilnya adalah melakukan pembersihan di sekitar daerah-daerah yang sudah diduduki.
3. Operasi Sapta Marga I
Operasi ini dipimpin oleh Letkol Inf Rukmito Hendraningrat untuk menumpas PRRI di Sulawesi Tengah.Operasi Sapta Marga I dipimpin Letkol Sumarsono dan dikirim ke Sulawesi Tengah untuk segera membantu para putra daerah setempat yang melakukan perlawanan. Operasi ini pada akhirnya berhasil menduduki lapangan Palu pada 1 April 1958.
4. Operasi Sapta Marga II
Operasi Sapta Marga II ini dipimpin oleh Letkol Agus Prasmono pada 19 Mei 1958. Tujuan dari Operasi Sapta Marga II adalah untuk merebut Kota Gorontalo, Lapangan Terbang Tolotio, dan daerah-daerah di sekitarnya.Sama seperti pasukan-pasukan sebelumnya, Operasi Sapta Marga II tidak membutuhkan waktu lama untuk menaklukkan Kota Gorontalo.
5. Operasi Sapta Marga III
Operasi yang dipimpin oleh Letkol Magenda ini bertugas untuk membebaskan Sangir-Talaud dari gerakan PRRI.Setelah pasukan Operasi Sapta Marga III dikirim, mereka berhasil menguasai Sangir-Talaud tanpa kesulitan pada 23 Mei 1958.
6. Operasi Sapta Marga IV
Operasi terakhir yang dilakukan untuk menumpas PRRI Permesta adalah Operasi Sapta Marga IV, yang dilakukan pada 16 Juni 1958. Tujuan dilakukannya operasi ini adalah untuk menguasai kota-kota di Manado.Pada akhirnya, tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut daerah Wori yang terletak hanya beberapa kilometer saja dari Manado. Dengan ini, maka berakhir sudah pengepungan kota Manado.
Itulah beberapa operasi yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta. Pada akhirnya seluruh Sulawesi dan Sumatera berhasil dikuasai oleh tentara APRI di tahun 1960.
(abd)