Creative Financing
loading...
A
A
A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI
INFRASTRUKTUR merupakan penopang peradaban suatu bangsa. Pun Infrastruktur yang memadai dalam suatu wilayah telah lama diakui sebagai salah satu pilar penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini karena infrastruktur tidak hanya mampu melayani kebutuhan dari aktivitas ekonomi saja, namun juga mampu menstimulasi kegiatan ekonomi baru di suatu wilayah tertentu.
Pembangunan infrastruktur akan berkontribusi terhadap peningkatan daya saing produk domestik dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, pada pembangunan wilayah, tersedianya infrastruktur juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan nasional, dan pertumbuhan wilayah.
Di Indonesia, pembangunan infrastruktur telah menjadi fokus utama pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu arahan pembangunan nasional jangka panjang 2005-2025 adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang siap dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Salah satu faktor kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah pembangunan infrastruktur. Hasil analisis dari Bappenas membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur mempunyai efek pengganda terhadap ekonomi. Tak hanya itu, hasil kajian empiris lainnya juga membuktikan bahwa peningkatan konektivitas antarwilayah di Indonesia diyakini akan berdampak pada kapasitas produktivitas masing-masing wilayah sertapertumbuhan ekonominya.
Selain itu, pengaruh keterhubungan di lingkungan sekitarnya yang biasa dikenal dengan pengaruh tidak langsung (spillover effect) juga dapat meningkatkan jumlah produk, barang dan jasa yang digunakan sebagai faktor produksi. Artinya, kondisi infrastruktur yang baik tidak hanya mendorong perekonomian suatu daerah, tetapi juga daerah lain yang berdekatan.
Kualitas infrastruktur yang baik di suatu daerah dapat memfasilitasi perdagangan dan aktivitas komersial lainnya sehingga tidak hanya produktivitas daerah tersebut yang mengalami peningkatan,tetapi juga daerah yang berbatasan. Pada kondisi tersebut, ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah memiliki spillover positif terhadap daerah tetangga.
Pembangunan infrastruktur besar-besaran di berbagai penjuru wilayah Indonesia mutlak membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pasalnya, semakin besar wilayah Indonesia, maka jumlah infrastruktur yang dibutuhkan semakin kompleks.
Sehingga dalam realisasinya, pembangunan infrastruktur membutuhkan dana yang sangat besar. Oleh karenanya, dana milik negara atau pendapatan negara pun tak mungkin sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan biaya pembangunan.
Keterbatasan APBN
Masalah anggaran, merupakan masalah klasik yang selalu menjadi tantangan tersendiri, dalam membangun infrastruktur sektor PUPR di seluruh Indonesia. Betapa tidak, APBN memiliki keterbatasan untuk memenuhi semua kebutuhan akan infrastruktur dari Sabang sampai Merauke.
Staf Khusus Menteri Keuangan RI
INFRASTRUKTUR merupakan penopang peradaban suatu bangsa. Pun Infrastruktur yang memadai dalam suatu wilayah telah lama diakui sebagai salah satu pilar penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini karena infrastruktur tidak hanya mampu melayani kebutuhan dari aktivitas ekonomi saja, namun juga mampu menstimulasi kegiatan ekonomi baru di suatu wilayah tertentu.
Pembangunan infrastruktur akan berkontribusi terhadap peningkatan daya saing produk domestik dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, pada pembangunan wilayah, tersedianya infrastruktur juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan nasional, dan pertumbuhan wilayah.
Di Indonesia, pembangunan infrastruktur telah menjadi fokus utama pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu arahan pembangunan nasional jangka panjang 2005-2025 adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang siap dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Salah satu faktor kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah pembangunan infrastruktur. Hasil analisis dari Bappenas membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur mempunyai efek pengganda terhadap ekonomi. Tak hanya itu, hasil kajian empiris lainnya juga membuktikan bahwa peningkatan konektivitas antarwilayah di Indonesia diyakini akan berdampak pada kapasitas produktivitas masing-masing wilayah sertapertumbuhan ekonominya.
Selain itu, pengaruh keterhubungan di lingkungan sekitarnya yang biasa dikenal dengan pengaruh tidak langsung (spillover effect) juga dapat meningkatkan jumlah produk, barang dan jasa yang digunakan sebagai faktor produksi. Artinya, kondisi infrastruktur yang baik tidak hanya mendorong perekonomian suatu daerah, tetapi juga daerah lain yang berdekatan.
Kualitas infrastruktur yang baik di suatu daerah dapat memfasilitasi perdagangan dan aktivitas komersial lainnya sehingga tidak hanya produktivitas daerah tersebut yang mengalami peningkatan,tetapi juga daerah yang berbatasan. Pada kondisi tersebut, ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah memiliki spillover positif terhadap daerah tetangga.
Pembangunan infrastruktur besar-besaran di berbagai penjuru wilayah Indonesia mutlak membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pasalnya, semakin besar wilayah Indonesia, maka jumlah infrastruktur yang dibutuhkan semakin kompleks.
Sehingga dalam realisasinya, pembangunan infrastruktur membutuhkan dana yang sangat besar. Oleh karenanya, dana milik negara atau pendapatan negara pun tak mungkin sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan biaya pembangunan.
Keterbatasan APBN
Masalah anggaran, merupakan masalah klasik yang selalu menjadi tantangan tersendiri, dalam membangun infrastruktur sektor PUPR di seluruh Indonesia. Betapa tidak, APBN memiliki keterbatasan untuk memenuhi semua kebutuhan akan infrastruktur dari Sabang sampai Merauke.