Indonesia Tuan Rumah Konferensi MHM Tingkat Asia Tenggara, Bahas Agama dan Perubahan Iklim

Jum'at, 29 September 2023 - 08:52 WIB
loading...
Indonesia Tuan Rumah...
Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang diketuai Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb akan mengadakan konferensi untuk membahas peran agama dalam menghadapi dampak negatif perubahan iklim. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Majelis Hukama Muslimin (MHM) yang diketuai oleh Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb akan mengadakan konferensi untuk membahas peran agama dalam menghadapi dampak negatif perubahan iklim. Konferensi tersebut akan berlangsung di Indonesia pada 4 Oktober 2023.

Konferensi ini akan dihadiri 150 peserta yang merepresentasikan berbagai agama di Asia Tenggara, cendekiawan, akademisi, dan generasi muda yang peduli terhadap isu perubahan iklim. Konferensi ini mengambil tema “Ikhtiar Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Agama dan Budaya Lokal dalam Menyikapi Perubahan Iklim, Pelestarian lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam menyatakan, konferensi ini diadakan dalam rangkaian konferensi serupa yang juga akan diselenggarakan oleh MHM di Abu Dhabi. Tujuannya, mendiskusikan kontribusi pemikiran tokoh dan pemuka berbagai agama sekaligus menemukan solusi untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Selain itu, konferensi ini juga dimaksudkan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran tentang risikonya.



“Konferensi Asia Tenggara ini diadakan sebagai persiapan untuk Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin dan Pemuka Agama Sedunia yang akan diadakan di Abu Dhabi pada tanggal 6 dan 7 November 2023,” terang Konselor Abdelsalam, Jumat (29/9/2023).

Abdelsalam menambahkan Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara ini juga merupakan persiapan menuju Conference of the Parties 28 (COP28) yang akan diselenggarakan di Uni Emirat Arab pada akhir tahun ini. “Pada COP28 nanti, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan COP, akan ada ‘Paviliun Agama’ yang diprakarsai oleh MHM. Paviliun Agama akan menjadi platform global dialog antaragama dalam menghadapi isu perubahan iklim,” lanjut Abdelsalam.



Anggota Majelis Hukama Muslimin asal Indonesia Prof. Dr. M. Quraish Shihab mengatakan, dunia saat ini menghadapi ancaman perubahan iklim akibat kerusakan alam dan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim sudah nyata dan terasa akibat kekeringan, pemanasan global, mencairnya salju di Antartika, dan naiknya permukaan air laut.

“Kita semua, individu, kelompok, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, harus bekerja sama untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran polusi,” tegasnya.

Quraish Shihab menambahkan langkah penanggulangan tersebut harus dilakukan dalam skala seluas-luasnya. Upaya yang dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim kini tidak lagi terbatas hanya pada aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dibutuhkan peran yang mendesak dari para tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kemanusiaan ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2505 seconds (0.1#10.140)