Kabareskrim Kelahiran Jawa Timur, Nomor 2 Eks Anggota Timsus Penyidikan Kasus Munir

Jum'at, 18 Agustus 2023 - 05:41 WIB
loading...
Kabareskrim Kelahiran Jawa Timur, Nomor 2 Eks Anggota Timsus Penyidikan Kasus Munir
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar (kiri) dan Komjen Pol (Purn) Arief Sulistyo. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ada dua Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim ) kelahiran Jawa Timur (Jatim). Kabareskrim merupakan jabatan strategis di institusi Polri yang dijabat oleh Perwira Tinggi (Pati) Bintang Tiga.

Berdasarkan laman resmi website Polri yakni, www.polri.go.id dijelaskan Bareskrim adalah unsur pelaksana tugas pokok Polri. Kabareskrim bertugas membantu Kapolri dalam membina dan menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, pengawasan dan pengendalian penyidikan, penyelenggaraan identifikasi, laboratorium forensik dalam rangka penegakan hukum.


Berikut Ini Kabareskrim Kelahiran Jawa Timur:

1. Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar

Pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur 18 Mei 1958 ini tercatat sebagai Kabreskrim ke-17. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1982 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kabareskrim.

Anang Iskandar menjabat sebagai Kabareskrim cukup singkat hanya 8 bulan terhitung 7 September 2015 hingga 31 Mei 2016. Anang diangkat menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Pol Budi Waseso.

Selama mengabdi di Korps Bhayangkara, Anang Iskandar banyak menduduki jabatan strategis yakni, Wakapolsek Denpasar Kota kemudian, Kapolsek Denpasar Selatan, Kapolsek Kuta Bali, Dan KP3 BIA Ngurah Rai Bali.

Dari Bali, Anang Iskandar ditarik ke Jawa untuk menduduki jabatan sebagai Kasat Serse Tangerang, kemudian pindah ke Jakarta dengan menjabat sebagai Kapolsek Metro Pancoran Jakarta Selatan. Selanjutnya sebagai Kanit VC Sat Serse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya.

Sebelum Polri berpisah dari TNI, Anang sempat menduduki jabatan Paban Muda Binkar Spers ABRI, kemudian Sesdit Bimas Polda Bengkulu dan Paban Madya Binkar Spers ABRI. Anang sempat kembali ke tanah kelahirannya di Jawa Timur dengan menjabat sebagai Kapolres Blitar, Kapolres Kediri, kemudian Ka SPN Mojokerto Polda Jawa Timur.

Dari Jawa Timur, Anang ditarik kembali ke Jakarta untuk menduduki jabatan sebagai Ka SPN Lido Polda Metro Jaya, kemudian, Kapolres Metro Jakarta Timur, dan kembali lagi ke Jawa Timur dengan menjabat sebagai Kapolwiltabes Surabaya.
Lulusan Universitas Pancasila ini kemudian dipercaya menduduki posisi Kapus Cegah Lakhar BNN, kemudian Dir Advokasi Deputi Cegah BNN. Karier Anang semakin bersinar, Anang dipercaya menjabat sebagai Kapolda Jambi pada 2011.

Selanjutnya, lulusan Universitas 17 Agustus ini 1945 Surabaya ini diangkat menjadi Kadiv Humas Polri pada 2012. Pengangkatan ini membuat bintang emas bertambah di pundaknya. Kariernya semakin mentereng, tidak lama menjabat sebagai Kadiv Humas Polri Anang kemudian diangkat menjadi Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Setelah lama menduduki jabatan BNN, Anang dipercaya jabatan yang cukup strategis yakni, sebagai Kabareskrim di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

2. Komjen Pol (Purn) Arief Sulistyo

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 merupakan Kabareskrim ke-19. Pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 24 Maret 1965 ini menduduki jabatan Kabareskrim selama dua tahun terhitung mulai 18 Februari 2021 – 27 Maret 2023.

Berpengalaman di bidang Reserse, Arief banyak dipercaya mengemban tugas dan posisi penting di Korps Bhayangkara. Arief mengawali kariernya di kepolisian sebagai Pamapta Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim, kemudian Kanit Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim hingga Wakasat Serse Polresta Surabaya Selatan Polda Jatim.

Selanjutnya, pada 1990 Arief dipercaya mengemban amanah sebagai Kasat Serse Polres Malang, kemudian, Kasat Serse Polres Sidoarjo, Kasat Serse Polres Pasuruan. Lama bertugas di Polda Jawa Timur, Arief kemudian ditarik ke Jakarta untuk menduduki jabatan Kaur Binops Puskodal Ops Polres Jakbar Polda Metro Jaya, kemudian Kapolsek Bekasi Kota Polres Bekasi. Saat Reformasi bergulir di Jakarta, Arief menjabat Kapolsek Metro Pasar Minggu kemudian Kasubbag Mufi Bag Listik Lab Listik PPITK PTIK.

Suami dari Niken Manohara, selanjutnya dipercaya menjadi Sespri Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi, kemudian Spri Wakapolri, Pabanda Strajemen Padya Renum Paban I/Ren Spers Polri, dan Kapokdik Piddanapem Dit Pidkor Korserse Polri.

Tidak hanya itu, Arief juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Kapolres Indragiri Hilir Polda Riau, Kapolres Tanjung Pinang, Kasubbag Prodsus Bag Produk Roanalisis Bareskrim Polri, kemudian Kanit II Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri. Di sini, Arief dilibatkan dalam Tim Khusus (Timsus) penyidikan perkara Munir.

Kariernya semakin menanjak, Arief ditunjuk menduduki jabatan Dir II/Ekonomi Dan Khusus Bareskrim Polri. Kemudian Dirtipideksus Bareskrim Polri, jabatan yang disandangnya ini membuat pangkatnya naik menjadi Jenderal Bintang Satu atau Brigjen Pol.

Kariernya semakin bersinar, Arief kemudian diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar). Bintang emas di pundaknya pun bertambah menjadi dua. Setelah menjabat Kapolda Kalbar, Arief dimutasi menjadi Sahlijemen Kapolri, kemudian As SDM Kapolri.

Kinerja dan dedikasinya yang sangat baik membuatnya diangkat menjadi Kabareskrim Polri. Setelah dua tahun menjabat sebagai Kabareskrim, Arief dimutasi menjadi Kalemdiklat Polri kemudian Kabaharkam Polri.

Dalam bidang akademik, Arief juga terbilang cukup baik. Berbagai pendidikan baik di internal Polri maupun di luar telah dilaluinya. Di antaranya, S2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (UI) kemudian, S3 Ilmu Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta.

Sedangkan pendidikan di internal Polri yang diikuti mulai dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemudian Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lemdiklat Polri, Sespimti Polri hingga Lemhannas PPSA XVIII pada 2012.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1375 seconds (0.1#10.140)