Pemuda Episentrum Persatuan

Rabu, 16 Agustus 2023 - 15:56 WIB
loading...
A A A
Melampaui pembacaan yang terpusat pada urusan usia, dalam paradigma alternatif, bonus demografi lebih ditekankan pada konfigurasi tingkat pendidikan dari segenap penduduk (Wolfgang Lutz, et.al., 2019). Dengan cara pandang ini, maka, peluang bonus demografi tidak dilihat melalui aspek keterampilan manusia (human capital).

Keterampilan menjadi kompas yang akan menuntun seseorang untuk mengambil peran luas dalam kehidupan sosial. Sehingga konstruksi politik terhadap kaum muda dilihat dalam konteks optimisme sebagai kekuatan.

Oleh karenanya, muda pengertian ini, mengacu kepada mindset, pola pikir dan cara pandang dalam memahami masa depan bangsanya mencapai asa ideal Indonesia emas 2045. Konsekuensinya, kaum muda bisa menjadi objek di satu sisi, sekaligus subjek pada sisi lainnya. Hal ini dikarenakan tidak setiap orang punya kesempatan yang sama mendapat pendidikan dan pekerjaan.

Paling tidak, ada tiga hal yang bisa dilakukan generasi muda dalam konteks menuju Indonesia maju. Pertama, dalam aspek pengembangan sumber daya manusia.

Para generasi muda Indonesia yang terampil dan terdidik dapat berperan serta dalam mendorong akselerasi pendidikan rakyat yang merata berdasarkan dengan kapasitasnya, seperti mendirikan komunitas-komunitas “edukasi” informal. Aksi-aksi programatik yang demikian tergolong lebih muda di tengah revolusi digital.

Sementara dalam dimensi ekonomi, peranan kaum muda dapat di ejawantah melalui penanaman kesadaran kewirausahaan (entrepreneurship), baik di sektor pariwisata, pertanian hingga lingkungan hidup. Berdasarkan data Global Index (2019), tercatat, kemampuan Indonesia dalam menghasilkan kewirausahaan masih jauh tertinggal dari beberapa tetangganya di ASEAN. Paling pada periode tersebut, Indonesia ada diurutan ke-75 dari total 137 negara.

Kewirausahaan, sebagaimana ditandaskan oleh Joseph Schumpeter (1983) dalam “The Theory of Economic Development”, memiliki peranan penting sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi. Kehadiran entrepreneurship dapat mendorong inovasi, terciptanya lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan penerimaan negara melalui pajak. Artinya gerakan entrepreneurship menjadi alternatif golongan muda dalam meningkatkan kemandirian ekonomi.

Terakhir, dari dimensi tata kelola pemerintahan yang demokratis, para pemuda dapat menunjukkan kontribusinya dengan mendorong konsolidasi demokrasi Indonesia ke arah yang lebih substansial melalui penguatan kontrol masyarakat sipil. Peran ini melampaui sekadar urusan elektoralisme. Kaum muda dapat melakukan pendidikan politik yang diletakkan dalam satu tarikan napas demi tegaknya hak asasi manusia yang menjadi esensi dari demokrasi.

"HUT RI 17 Agustus 2023, Terus Melaju untuk Indonesia Maju"
(poe)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)