Sisi Buram Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tanpa Mandatory Spending
loading...
A
A
A
Lima, sejauh mana perhatiannya kepada kesehatan kerja, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja. Apa yang telah disiapkan berbagai hal untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja?
Enam, sejauh mana perhatiannya terhadap kesehatan veteriner yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia?
Tujuh, sejauhmana kebijakannya untuk mendorong dan memudahkan masyarakat berolahraga secara teratur dan rekreasi? Delapan, sudah berapa ruang terbuka hijau yang tak berbayar yang telah disediakan untuk warga berolahraga, rekreasi, bercanda dan berdialog secara setara, tempat anak-anak bermain, belajar berkesenian, dan seterusnya?
Sembilan, apakah sudah ada regulasi terkait penyediaan kantin sehat, ruang istirahat, dan tempat beribadah di lingkungan pekerjaan dan lingkungan sekolah/kampus? Kesepuluh, sejauh mana perhatiannya terkait cuti hamil, cuti menyusui, dan hal lain terkait hamil dan menyusi?
Sebelas, apakah sudah tersedia regulasi tentang air bersih dan ketersedianya dengan kualitas yang baik dan berbiaya murah? Dua belas, apakah telah memperhatikan mengenai kesehatan sosial untuk mencegah terjadinya patologi sosial?
Ketiga belas, apakah telah membuat regulasi terkait kesehatan masyarakat yang berkebutuhan khusus, masyarakat penyandang gangguan jiwa, penyandang disabilitas baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, dan termasuk lansia?
Empat belas, bagaimana perhatiannya kepada kepemimpinan kesehatan masyarakat dan penyiapannya? Lima belas, apakah telah memiliki alokasi biaya yang jelas untuk membiayai semua program UKM?
Catatan Akhir
Sehat dan hak sehat itu bukan sekadar menyembuhkan masyarakat dari sakit. Dengan membangun rumah sakit atau mengundang investor untuk membangun rumah sakit, mengirimkan dokter dokter spesialis, alat kesehatan canggih, dan obat-obatan. Namun hak sehat yang tertinggi dari warga negara adalah mengajari mereka untuk memelihara kesehatannya agar tetap hidup sehat.
Karena itu bila ada yang mengatakan setelah program pe-layanan kesehatannya dijalankan masih tersisa ada kelebihan dana, sebaiknya pernyataan tersebut diuji. Apakah lima belas pertanyaan yang terkait upaya memelihara kesehatan di atas telah dilaksanakan dengan baik atau belum.
Dan untuk ke depan, setelah ditiadakan mandatory spending pun tentu semakin perlu diuji. Sebab, boleh jadi setelah ditiadakannya mandatory spending tersebut pelayanan kesehatan masyarakat semakin buram bahkan dapat menjadi gelap. Wallahu a'lam bishawab.
Enam, sejauh mana perhatiannya terhadap kesehatan veteriner yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia?
Tujuh, sejauhmana kebijakannya untuk mendorong dan memudahkan masyarakat berolahraga secara teratur dan rekreasi? Delapan, sudah berapa ruang terbuka hijau yang tak berbayar yang telah disediakan untuk warga berolahraga, rekreasi, bercanda dan berdialog secara setara, tempat anak-anak bermain, belajar berkesenian, dan seterusnya?
Sembilan, apakah sudah ada regulasi terkait penyediaan kantin sehat, ruang istirahat, dan tempat beribadah di lingkungan pekerjaan dan lingkungan sekolah/kampus? Kesepuluh, sejauh mana perhatiannya terkait cuti hamil, cuti menyusui, dan hal lain terkait hamil dan menyusi?
Sebelas, apakah sudah tersedia regulasi tentang air bersih dan ketersedianya dengan kualitas yang baik dan berbiaya murah? Dua belas, apakah telah memperhatikan mengenai kesehatan sosial untuk mencegah terjadinya patologi sosial?
Ketiga belas, apakah telah membuat regulasi terkait kesehatan masyarakat yang berkebutuhan khusus, masyarakat penyandang gangguan jiwa, penyandang disabilitas baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, dan termasuk lansia?
Empat belas, bagaimana perhatiannya kepada kepemimpinan kesehatan masyarakat dan penyiapannya? Lima belas, apakah telah memiliki alokasi biaya yang jelas untuk membiayai semua program UKM?
Catatan Akhir
Sehat dan hak sehat itu bukan sekadar menyembuhkan masyarakat dari sakit. Dengan membangun rumah sakit atau mengundang investor untuk membangun rumah sakit, mengirimkan dokter dokter spesialis, alat kesehatan canggih, dan obat-obatan. Namun hak sehat yang tertinggi dari warga negara adalah mengajari mereka untuk memelihara kesehatannya agar tetap hidup sehat.
Karena itu bila ada yang mengatakan setelah program pe-layanan kesehatannya dijalankan masih tersisa ada kelebihan dana, sebaiknya pernyataan tersebut diuji. Apakah lima belas pertanyaan yang terkait upaya memelihara kesehatan di atas telah dilaksanakan dengan baik atau belum.
Dan untuk ke depan, setelah ditiadakan mandatory spending pun tentu semakin perlu diuji. Sebab, boleh jadi setelah ditiadakannya mandatory spending tersebut pelayanan kesehatan masyarakat semakin buram bahkan dapat menjadi gelap. Wallahu a'lam bishawab.