Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Wiku: Masyarakat Mulai Lengah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus Covid-19 terus bertambah menjadi bukti bahwa masyarakat mulai lengah.
Wiku mengatakan virus Covid-19 tidak ada yang baru dari sistem penularannya. “Sebenarnya virusnya nggak ada yang baru, sama musuhnya tetap sama Corona, SARS-Cov-2 dan cara penularannya juga tetap sama, menempel di mukosa, mata hidung dan mulut,” katanya di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Update Covid-19: Positif 95.418 Kasus, 53.945 Sembuh, Meninggal 4.665 Orang)
Kini, kata Wiku masyarakat semakin paham untuk mengubah perilakunya dalam rangka adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah virus Covid-19. Namun, perubahan ini hanya dilakukan oleh sebagian masyarakat saja. “Dan yang berbeda adalah peningkatan dari masyarakat yang sudah mulai paham. Meskipun ternyata peningkatannya kurang banyak,” ucapnya.
Wiku mengatakan buktinya kasus Covid-19 saat ini masih mengalami peningkatan. “Pasti kalau kasus naik itu berarti perubahan perilakunya belum terjadi dengan maksimal,” katanya. (Baca juga: Satgas Akui Kasus Positif Corona Cenderung Meninggi)
Diketahui, kasus positif virus Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami penambahan. Hingga 23 Juli 2020 terjadi penambahan sebanyak 1.906 kasus, sehingga akumulasi positif Covid-19 sebanyak 93.657 orang. Wiku menjelaskan pola perubahan seseorang dalam beradaptasi kebiasaan baru untuk mencegah terpapar virus Covid-19. “Jadi kan ada tahapan ya, yang pertama mungkin tahu, kemudian mungkin paham. Yang kita cari itu adalah melakukan, kalau kita sudah melakukan apa yang kita ketahui dan pahami, itu baru betul. Lebih penting lagi setelah itu harus ada solidaritas dan gotong-royong, bukan hanya diri kita tetapi juga kepada orang lain. Itu harus dilakukan,” kata Wiku.
Meskipun, saat ini masyarakat sudah patuh terhadap protokol kesehatan. Namun, masyarakat kini juga mulai lengah. Wiku mengatakan, virus akan menyerang siapa saja yang lengah tidak menjalankan protokol kesehatan. “Mungkin sudah begitu lama, mulai lengah. Virus ini tinggal menunggu saja di cari yang lengah. Siapa yang tidak menjalankan protokol kesehatan itu kan yang lengah. Itulah dimana virusnya itu bisa menular. Virus ini pintar dan kita harus belajar bersama-sama tentang bagaimana dia menular. Jadi kita harus tahu bahwa virus ini tuh sangat berbahaya. Nggak boleh kalau kita anggap enteng. Buktinya kasusnya naik terus. Jadi ini penting sekali untuk masyarakat betul-betul waspada,” kata Wiku.
Wiku mengatakan virus Covid-19 tidak ada yang baru dari sistem penularannya. “Sebenarnya virusnya nggak ada yang baru, sama musuhnya tetap sama Corona, SARS-Cov-2 dan cara penularannya juga tetap sama, menempel di mukosa, mata hidung dan mulut,” katanya di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (24/7/2020). (Baca juga: Update Covid-19: Positif 95.418 Kasus, 53.945 Sembuh, Meninggal 4.665 Orang)
Kini, kata Wiku masyarakat semakin paham untuk mengubah perilakunya dalam rangka adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah virus Covid-19. Namun, perubahan ini hanya dilakukan oleh sebagian masyarakat saja. “Dan yang berbeda adalah peningkatan dari masyarakat yang sudah mulai paham. Meskipun ternyata peningkatannya kurang banyak,” ucapnya.
Wiku mengatakan buktinya kasus Covid-19 saat ini masih mengalami peningkatan. “Pasti kalau kasus naik itu berarti perubahan perilakunya belum terjadi dengan maksimal,” katanya. (Baca juga: Satgas Akui Kasus Positif Corona Cenderung Meninggi)
Diketahui, kasus positif virus Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami penambahan. Hingga 23 Juli 2020 terjadi penambahan sebanyak 1.906 kasus, sehingga akumulasi positif Covid-19 sebanyak 93.657 orang. Wiku menjelaskan pola perubahan seseorang dalam beradaptasi kebiasaan baru untuk mencegah terpapar virus Covid-19. “Jadi kan ada tahapan ya, yang pertama mungkin tahu, kemudian mungkin paham. Yang kita cari itu adalah melakukan, kalau kita sudah melakukan apa yang kita ketahui dan pahami, itu baru betul. Lebih penting lagi setelah itu harus ada solidaritas dan gotong-royong, bukan hanya diri kita tetapi juga kepada orang lain. Itu harus dilakukan,” kata Wiku.
Meskipun, saat ini masyarakat sudah patuh terhadap protokol kesehatan. Namun, masyarakat kini juga mulai lengah. Wiku mengatakan, virus akan menyerang siapa saja yang lengah tidak menjalankan protokol kesehatan. “Mungkin sudah begitu lama, mulai lengah. Virus ini tinggal menunggu saja di cari yang lengah. Siapa yang tidak menjalankan protokol kesehatan itu kan yang lengah. Itulah dimana virusnya itu bisa menular. Virus ini pintar dan kita harus belajar bersama-sama tentang bagaimana dia menular. Jadi kita harus tahu bahwa virus ini tuh sangat berbahaya. Nggak boleh kalau kita anggap enteng. Buktinya kasusnya naik terus. Jadi ini penting sekali untuk masyarakat betul-betul waspada,” kata Wiku.
(cip)