Soal Cawapres Ganjar, PPP Akui Nama Sandiaga Paling Banyak Diusulkan di Rapimnas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan belum membahas calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo karena menunggu finalnya gerbong koalisi pengusung Gubernur Jateng itu. Namun, PPP tak menampik menginginkan adanya coattail effect dari Pilpres 2024 dengan mengusung kader sendiri menjadi cawapres.
"Oh iya, itu (coattail effect pilpres) adalah amanat Rapimnas bahwa Rapimnas partai menyampaikan bahwa cawapres yang kita usung harapannya adalah kader yang ber-KTA PPP," ujar Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta dikutip Selasa (2/5/2023).
Apakah Sandiaga Uno jadi salah satu yang diusulkan, pria yang akrab disapa Rommy ini mengakui bahwa nama Sandiaga paling banyak diusulkan dalam Rapimnas beberapa waktu lalu. Apalagi Sandiaga paling rajin berkeliling ke PPP di daerah-daerah.
"Ya (Sandi) disebut oleh banyak kader di depan pimpinan yang lain pada saat Rapimnas, apalagi Sandi paling banyak keliling," ungkapnya.
Soal duet Ganjar-Sandiaga diyakini menang, Rommy menegaskan bahwa masih terlalu dini soal itu. "Masih terlalu pagi lah (Ganjar-Sandi menang)," kata Rommy.
Namun, Rommy menegaskan bahwa PPP tetap akan mengusung Ganjar terlepas dari Sandiaga dijadikan cawapres atau tidak. Karena sejarah PPP dengan Ganjar sendiri sudah cukup panjang, mulai dari kader PPP yang mendampingi Ganjar di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2018 lalu, hingga keluarga Ganjar yang rumahnya digunakan sebagai Kantor DPC PPP.
"Sejarah keterlibatan PPP dengan Pak Ganjar itu sudah cukup panjang, kita mengusung Pak Ganjar di Pilgub 2018 bahkan wakilnya adalah kader PPP. Bahkan keluarga beliau kader PPP, mertua beliau rumahnya masih menjadi Kantor DPC PPP sampai tahun lalu, jadi terlalu panjang. Apalagi saya satu daerah pemilihan dengan Mas Ganjar, kita berkampanye bersama, meskipun kita beda partai," terang Rommy.
Karena itu, kata Rommy, soal penentuan cawapres ini masih akan menunggu. Apalagi ada sinyal adanya sejumlah parpol Parlemen yang akan bergabung sehingga kebersamaan itu dimulai dari pengusungan capres-cawapresnya.
"Kalau kita menetapkan atau memutuskannya hari ini, sama dengan mengirim pesan keluar bahwa seolah-olah kita tidak terima tambahan partai pengusung lagi," tegasnya.
Terkait Sandiaga yang belum juga bergabung ke PPP, Rommy melihat, Menparekraf itu sedang berusaha untuk menggeser diri pada titik netralnya terlebih dahulu karena baru saja mengundurkan diri dari Partai Gerindra. PPP juga tidak ingin memburu-buru Sandiaga karena sebelum mengundurkan diri sudah menyampaikan itu ke Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
"Pak Sandi saya kira tidak dalam posisi sangat terburu-buru untuk masuk PPP karena memang ketika akan menyampaikan surat pengunduran diri pun berpamit atau menyampaikan pemberitahuan kepada Pak Mardiono di malam sebelumnya, dan keesokan harinya beliau menyampaikan pengunduran diri itu," bebernya.
Rommy menambahkan bahwa PPP juga menunggu waktu yang tepat kapan Sandiaga akan bergabung. Menurutnya, bulan Syawal ini akan ada pergerakan yang lebih konkret soal Sandi.
"Saya kira di waktu di bulan Syawal ini mungkin akan ada pergerakan-pergerakan yang lebih konkret, tetapi pada prinsipnya PPP memberikan keleluasaan sepenuhnya," tutupnya.
"Oh iya, itu (coattail effect pilpres) adalah amanat Rapimnas bahwa Rapimnas partai menyampaikan bahwa cawapres yang kita usung harapannya adalah kader yang ber-KTA PPP," ujar Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta dikutip Selasa (2/5/2023).
Apakah Sandiaga Uno jadi salah satu yang diusulkan, pria yang akrab disapa Rommy ini mengakui bahwa nama Sandiaga paling banyak diusulkan dalam Rapimnas beberapa waktu lalu. Apalagi Sandiaga paling rajin berkeliling ke PPP di daerah-daerah.
"Ya (Sandi) disebut oleh banyak kader di depan pimpinan yang lain pada saat Rapimnas, apalagi Sandi paling banyak keliling," ungkapnya.
Soal duet Ganjar-Sandiaga diyakini menang, Rommy menegaskan bahwa masih terlalu dini soal itu. "Masih terlalu pagi lah (Ganjar-Sandi menang)," kata Rommy.
Namun, Rommy menegaskan bahwa PPP tetap akan mengusung Ganjar terlepas dari Sandiaga dijadikan cawapres atau tidak. Karena sejarah PPP dengan Ganjar sendiri sudah cukup panjang, mulai dari kader PPP yang mendampingi Ganjar di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2018 lalu, hingga keluarga Ganjar yang rumahnya digunakan sebagai Kantor DPC PPP.
"Sejarah keterlibatan PPP dengan Pak Ganjar itu sudah cukup panjang, kita mengusung Pak Ganjar di Pilgub 2018 bahkan wakilnya adalah kader PPP. Bahkan keluarga beliau kader PPP, mertua beliau rumahnya masih menjadi Kantor DPC PPP sampai tahun lalu, jadi terlalu panjang. Apalagi saya satu daerah pemilihan dengan Mas Ganjar, kita berkampanye bersama, meskipun kita beda partai," terang Rommy.
Karena itu, kata Rommy, soal penentuan cawapres ini masih akan menunggu. Apalagi ada sinyal adanya sejumlah parpol Parlemen yang akan bergabung sehingga kebersamaan itu dimulai dari pengusungan capres-cawapresnya.
"Kalau kita menetapkan atau memutuskannya hari ini, sama dengan mengirim pesan keluar bahwa seolah-olah kita tidak terima tambahan partai pengusung lagi," tegasnya.
Terkait Sandiaga yang belum juga bergabung ke PPP, Rommy melihat, Menparekraf itu sedang berusaha untuk menggeser diri pada titik netralnya terlebih dahulu karena baru saja mengundurkan diri dari Partai Gerindra. PPP juga tidak ingin memburu-buru Sandiaga karena sebelum mengundurkan diri sudah menyampaikan itu ke Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
"Pak Sandi saya kira tidak dalam posisi sangat terburu-buru untuk masuk PPP karena memang ketika akan menyampaikan surat pengunduran diri pun berpamit atau menyampaikan pemberitahuan kepada Pak Mardiono di malam sebelumnya, dan keesokan harinya beliau menyampaikan pengunduran diri itu," bebernya.
Rommy menambahkan bahwa PPP juga menunggu waktu yang tepat kapan Sandiaga akan bergabung. Menurutnya, bulan Syawal ini akan ada pergerakan yang lebih konkret soal Sandi.
"Saya kira di waktu di bulan Syawal ini mungkin akan ada pergerakan-pergerakan yang lebih konkret, tetapi pada prinsipnya PPP memberikan keleluasaan sepenuhnya," tutupnya.
(kri)