Sisi Lain Benny Moerdani, Jenderal Katolik yang Pernah Mondok di Pesantren Cepu

Senin, 10 April 2023 - 05:54 WIB
loading...
A A A
Apa yang dirasakannya itu lantas diceritakan kepada Gus Dur, kelak ketika dia mengajak mantan ketua umum PBNU itu jalan-jalan ke Blora.

“Itulah masa yang paling berbahagia dalam hidupnya karena ia tinggal di sebuah pondok pesantren,” ucap Gus Dur dalam tulisannya ‘Orang Besar’, yang diunggah laman Gusdurian. Gus Dur mula-mula mengenal Benny pada 1975 pada suatu acara.

Pertemuan pertama itu, bagi Gus Dur, tak seperti dipersepsikan banyak orang. Benny yang oleh mayoritas publik dianggap angker dan misterius karena tak banyak senyum, justru sebaliknya.

Menurut cucu pendiri NU Hadaratusyekh Hasyim Asyari ini, jenderal ‘bertampang besi’ tersebut dengan ramah berbincang mengenai banyak hal, termasuk tentang pondok pesantren.

“Penulis agak terkejut, karena dia mengenal liku-liku pondok pesantren, dan menganggapnya sebagai institusi yang perlu tetap dipertahankan wujudnya di negeri kita,” tutur Gus Dur.

Dari Operasi Naga ke Cendana


Karier militer Benny dimulai di usia sangat belia. Dia baru duduk kelas 1 SMP Negeri IV Banjarsari ketika turut dalam penyerangan kempetei di Solo pada 12 Oktober 1945. Tak lama setelah itu, dia bergabung dengan Tentara Pelajar. Seiring perjalanan waktu, melalui Pusat Pendidikan Angkatan Darat (P3AD), Benny meniti karier militernya.

Menurut Julius Pour, Benny memulai pelatihannya pada 1951 dan terpilih ikut pendidikan tambahan di Sekolah Pelatih Infanteri (SPI). Begitu lulus tahun 1952, pangkatnya Letnan Cadangan (Pembantu Letnan Satu). “Ia ditempatkan sebagai instruktur dalam Sekolah Kader Infanteri. Pada tanggal 4 Juli 1954, Benny dilantik menjadi Letnan Dua Infanteri dan resmi sebagai perwira militer professional,” tulis Pour dalam ‘Benny: Tragedi Seorang Loyalis’ (hal 37).

Pertautan Benny dengan Soeharto dimulai ketika berlangsung operasi pembebasan Irian Barat (kini Papua) dari cengkeraman kolonial Belanda. Benny yang berpangkat mayor dari pasukan elite Resimen Para Komando Angkatan Darat memimpin Operasi Naga. Atasannya langsung yaitu Soeharto yang ditugasi sebagai Panglima Komando Mandala. Keberanian Benny di medan tempur, semangat pantang menyerah dan tekad baja melawan musuh, dicermati Soeharto.

Benny petarung sejati. Dia gemilang menumpas pemberontakan PRRI/Permesta serta pantang mundur di garis depan konfrontasi Indonesia-Malaysia. Tapi salah satu pencapaian monumentalnya terjadi saat berlangsung peristiwa pembajakan pesawat Woyla oleh Komando Jihad di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand. Benny yang kala itu Asintel Hankam menjadi aktor penting mengorkestrasi pembebasan sandera.

Kedekatan dengan Cendana tak terbendung ketika Soeharto merestuinya langsung sebagai Panglima ABRI menggantikan Jenderal TNI M Jusuf. Terdapat cerita menarik bagaimana Pak Harto menginginkan Benny untuk memegang tongkat komando tertinggi ABRI.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1511 seconds (0.1#10.140)