Waspadai Pihak-pihak yang Ingin Benturkan Pancasila dengan Agama

Minggu, 12 Mei 2024 - 17:26 WIB
loading...
Waspadai Pihak-pihak...
Anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Suaib Tahir. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Suaib Tahir menyoroti masih adanya suara ketidakpuasan pada Pemilu 2024. Mereka menyuarakan ketidakpercayaan kepada proses demokrasi di Indonesia sambil menyisipkan khilafah sebagai alternatif sistem pemerintahan.

"Yang lebih ironis lagi, ada pihak-pihak yang masih saja menggunakan isu alternatif sistem pemerintahan di Indonesia. Seperti misalkan khilafah yang dianggap akan menyelesaikan semua permasalahan," ujar Suaib Tahir, Minggu (12/5/2024).

Menurutnya, bangsa Indonesia yang sejak awal terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama memang rentan dengan berbagai masalah kebangsaan. Ia menilai, seharusnya kalau terjadi perselisihan di kalangan elit politik, semestinya masyarakat tidak perlu terpengaruh.

"Masalah terjadi ketika masyarakat kita yang ada dibawah menjadi ikut-ikutan. Kita jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu lain yang berkembang. Apalagi yang dapat menggiring kita untuk bercerai-berai atau menggiring kita untuk saling memusuhi antara satu dengan yang lain. Tentunya yang rugi kita sendiri," kata pengamat Timur Tengah dan Terorisme itu.

Lebih lanjut, anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyampaikan bahwa pandangan-pandangan yang kadang menganggap bahwa Nation State itu sudah tidak layak lagi di negeri ini. .

“Jawaban yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru. Namun memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan konsep negara bangsa seperti yang dicetuskan oleh para founding fathers bangsa ini melalui ideologi atau falsafah bangsa yaitu Pancasila,” ucapnya.

Dosen Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta itu mengungkapkan, Indonesia sudah memiliki falsafah bangsa yaitu Pancasila. Maka para generasi muda di negara ini harus menggali ulang hal tersebut karena Indonesia sejatinya memang bukan negara agama, namun ideologi Pancasila sudah mengandung nilai-nilai agama.

“Oleh karena itu jika ada pihak yang membenturkan agama dengan falsafah bangsa adalah hal yang keliru. Karena sesungguhnya falsafah negara dalam Pancasila semuanya terkandung nilai-nilai agama. Di mana ada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah maupun keadilan. Yang mana itu semua adalah ajaran agama,” terang Direktur Damar Institute.

Dirinya menyebut bahwa sangat tidak relevan kalau masih ada pihak pihak yang suka membentur-menturkan antara agama dan kebangsaan. Karena agama itu sendiri mengakui kebangsaan dan agama mengajarkan agar saling mengenal serta saling mengerti antara satu dengan yang lain juga dapat bertakwa kepada Allah SWT.

‘Jadi konsep kebangsaan atau national state di Indonesia sesungguhnya tidak bertentangan dengan agama,” tandas Kyai Suaib.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wasekjen MUI Bicara...
Wasekjen MUI Bicara Hukuman Pantas bagi Hakim Penerima Suap: Seumur Hidup atau Hukum Mati
Prof Niam Berharap Semangat...
Prof Ni'am Berharap Semangat Perdamaian yang Disuarakan Paus Fransiskus Terus Dilanjutkan
Pembukaan Syafest 2025,...
Pembukaan Syafest 2025, Muzani Berharap Lahir Bibit-bibit Calon Pemimpin
Polemik Gus Fuad Plered,...
Polemik Gus Fuad Plered, Ketua MUI: Stop Penghinaan Berbau Sara, Jangan Saling Benci
Anggota MPR Ida Fauziyah...
Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Pancasila
Pengamalan Pancasila...
Pengamalan Pancasila Sejalan dengan Semangat Bulan Ramadan
Ketua MUI Cholil Nafis:...
Ketua MUI Cholil Nafis: Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Lebaran Sama
MUI Serukan Solidaritas...
MUI Serukan Solidaritas untuk Palestina di Bulan Ramadan 2025
Megawati Temui Pangeran...
Megawati Temui Pangeran Khaled, PDIP Gagas Pancasila Summit di UEA
Rekomendasi
Mengenal Klausul Rehidrasi...
Mengenal Klausul Rehidrasi dalam Tinju: Aturan yang Disorot Jelang Duel Eubank Jr vs Conor Benn
Dukung Kemandirian Industri...
Dukung Kemandirian Industri Kimia, Petrokimia Gresik Perkuat Hilirisasi Sulfur
DAmandita Sentul Tawarkan...
D'Amandita Sentul Tawarkan Rumah Smart Living Pure Nature Rp700 Jutaan
Berita Terkini
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
3 jam yang lalu
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
4 jam yang lalu
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
5 jam yang lalu
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
5 jam yang lalu
Tarif Trump dan Ilusi...
Tarif Trump dan Ilusi Perlindungan
5 jam yang lalu
Ungkap Tantangan Perempuan...
Ungkap Tantangan Perempuan di Politik, Ketua DPP Perindo: Stigma Tak Bisa Lebih Baik
5 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved