Sisi Lain Benny Moerdani, Jenderal Katolik yang Pernah Mondok di Pesantren Cepu

Senin, 10 April 2023 - 05:54 WIB
loading...
A A A
Konsekuensi kebijakan Orba yang alergi terhdap Islam menyeret Benny. Sebagai jenderal di lingkaran inti Soeharto, tentara berwajah dingin itu dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari scenario ‘mengebiri’ kelompok Islam. Pendek kata, Benny pun dicap sebagai sosok anti-Islam.

Akademisi, pakar politik sekaligus wartawan senior Salim Said mempertegas persepsi tersebut. Menurutnya, di luar lingkumgan Presiden, musuh besar Benny adalah golongan Islam. Paling sedikit Benny dipersepsikan oleh mayoritas umat Islam Indonesia waktu itu sebagai musuh yang menakutkan.

Moerdani, kata dia, bukan tidak sadar akan posisinya yang sulit karena persepsi golongan Islam yang demikian. Karena itu, sejak lama Benny mendekati Gus Dur untuk melindungi dirinya dari tuduhan anti-Islam. Ketika Gus Dur mengadakan muktamar NU di Situbondo tahun 1984, mengutip Jusuf Wanandi, Moerdani membantunya habis-habisan.

Benny jelas tak mau dituding begitu saja. Mantan konsul jenderal di Seoul, Korsel itu menentang keras anggapan tersebut. "Kok saya yang dituduh anti-Islam. Soeharto itu yang anti-Islam," kata Benny kepada Salim Said. Perbincangan ini ditulis Salim dalam bukunya, ‘Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto’ (hal 116).

Benny meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu 29 Agustus 2004 karena sakit. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3456 seconds (0.1#10.140)