Johnny G Plate dalam Pusaran Kasus Dugaan Korupsi Proyek BTS Kominfo

Rabu, 05 April 2023 - 22:15 WIB
loading...
A A A
"Habis Lebaran 2023 kita gelar perkara," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (4/4/2023).

Menurut Febrie, saat ini pihaknya masih mengebut pemberkasan lima tersangka yang sudah ditetapkan karena batas waktu penahanan yang pendek. Kelima tersangka itu yakni Anang Achmad Latif (AAL), Yohan Suryanto (YS) tenaga ahli Hudev UI, Galubang Menak (GMS) direktur PT Mora Telematika, Mukti Ali (MA) dari PT Huawei Tech Investment, dan Irwan Heryawan (IH) komisaris PT Solitech Media Sinergy.

Dia menyangkal kabar bahwa Kejagung telah menetapkan Johnny sebagai tersangka. Sebelumnya, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Kuntadi menyebut, gelar perkara salah satu tujuannya untuk menentukan nasib Johnny.

"Gelar perkara tentunya untuk keseluruhan, tapi sekaligus di dalamnya termasuk juga terkait dengan posisi JP," ujar Kuntadi, Rabu (15/3/2023).

Kejagung juga tengah menghitung jumlah total kerugian negara. Per akhir 2022, kerugian negara dari dugaan korupsi proyek ini ditaksir mencapai Rp1 triliun.

Markup hingga Pencucian Uang

Kuntadi membeberkan, banyak BTS yang mangkrak, tidak sesuai spesifikasi dan fiktif. Pemufakatan jahat para aktor dalam proyek ini juga terjadi sejak proses penyusunan anggaran karena ditemukan pula indikasi markup, rekayasa aturan tender untuk memenangkan pihak tertentu hingga manipulasi ketika proyek berjalan.

Tatkala proyek belum tuntas, laporan direkayasa sedemikian rupa seolah realisasinya sudah 100 persen agar pembayaran cair. Penyidik juga mengendus praktik pencucian uang.

Proyek BTS 4G Bakti Kominfo menargetkan pembangunan 7.904 tower di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Untuk merealisasikannya, Bakti Kominfo membagi dua fase pengerjaan pembangunan BTS 4G. Fase pertama 4.200 tower BTS pada 2021 sementara fase kedua 3.704 tower BTS pada 2022.

Berdasarkan laman kominfo.go.id, Bakti Kominfo membagi lima paket pengerjaan. Paket 1 dan 2 dikerjakan oleh konsorsium PT Fiberhome, PT Telkom Infra dan Multi Trans Data. Wilayah kerja Paket 1 di Kalimantan 776 unit, Nusa Tenggara 456 unit dan Sumatera 132 unit. Paket 2 wilayah pengerjaannya di Maluku 800 unit dan Sulawesi 536 unit. Dilansir dari laman Kementerian Kominfo, nilai kontrak Paket 1 dan Paket 2 sebesar Rp9,5 triliun. Kontrak itu diteken pada 29 Januari 2021.

Paket 3 dikerjakan oleh konsorsium PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI dengan wilayah kerja Papua Barat 824 unit dan Papua bagian tengah barat 971 unit. Paket 4 di Papua bagian tengah utara 1.819 unit dan Paket 5 di Papua bagian timur selatan 1.590 unit oleh IBS dan ZTE. Total nilai kontrak Paket 3, 4, dan 5 Rp18,8 triliun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2500 seconds (0.1#10.140)