Hari Film Nasional dan Platform Educinema

Kamis, 30 Maret 2023 - 13:58 WIB
loading...
Hari Film Nasional dan Platform Educinema
Rivira Yuana (Foto: Ist)
A A A
Rivira Yuana
Doktor Business Management IPB University, CEO & Co Founder SVARA Innovation

HARI Film Nasional (HFN) diperingati tiap 30 Maret. Tema HFN 2023 adalah “Bercermin pada Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan”. Indikator perkembangan film nasional bisa dilihat pada sejauh mana aktivitas dan perkembangan segenap unsur Badan Perfilman Indonesia (BPI) serta kesempatan masyarakat untuk menikmati film nasional yang berkualitas.

Film nasional akhir-akhir ini mulai naik daun, ditandai dengan antusiasme masyarakat untuk menonton. Film KKN di Desa Penari dinobatkan sebagai film Indonesia terlaris pada 2022, bahkan memegang rekor film terlaris sepanjang masa. Film yang diproduseri Manoj Punjabi ini tercatat meraih 9,23 juta penonton di bioskop.

Film Indonesia lain yang tak kalah mencuri perhatian publik adalah Pengabdi Setan 2: Communion. Film garapan sutradara Joko Anwar itu berhasil menyedot 6,39 juta penonton di bioskop. Ada pula Miracle in Cell No. 7 yang tercatat memiliki 5,85 juta penonton.

Baca Juga: koran-sindo.com

Kini publik sangat antusias menunggu penayangan film Buya Hamka yang memiliki durasi total 7 jam. Aktor Vino G Bastian yang merupakan sarjana teknik kimia lulusan Institut Teknologi Indonesia (ITI) terpilih membintangi Buya Hamka bersama Laudya Cynthia Bella. Film ini akan tayang di bioskop Tanah Air di momen Lebaran Idulfitri mendatang.

Tokoh Buya Hamka yang memiliki nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah itu merupakan sosok luar biasa sebagai pejuang kemerdekaan sekaligus sebagai seorang ulama besar. Proses syuting film ini juga lumayan lama dengan skala produksi termasuk sangat besar menelan dana bernilai fantastis. Menariknya, kendati terpisah ke dalam tiga bagian atau tiga volume, para penonton tetap dapat menikmati Buya Hamka tidak harus menonton secara berurutan atau menontonnya secara keseluruhan. Sebab, setiap volume dari film Buya Hamka dapat dipahami sebagai sebuah cerita yang utuh.

Bioskop Rakyat
Pemprov DKI Jakarta pernah membuka Indiskop, yakni gedung bioskop sekaligus ruang budaya dan tempat usaha. Platform ini sangat menjanjikan dan perlu dikembangkan lebih banyak lagi di lain daerah. Indiskop perlu mendapat insentif, baik bantuan pembiayaan maupun terkait dengan infrastruktur gedungnya.

Bioskop rakyat dengan nama Indiskop tidak boleh tutup karena mampu membuka lapangan kerja baru sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi untuk sektor ekonomi kreatif dan UMKM. Di bioskop rakyat ini disediakan tempat untuk berjualan bagi para pelaku UMKM. Indiskop menjadi wahana bagi masyarakat Jakarta untuk bisa menonton di bioskop dengan harga yang terjangkau.

Eksistensi Indiskop ini memberikan akses dan memperluas kesempatan menonton film bagi masyarakat menengah ke bawah serta turut memberikan kesempatan bagi film Indonesia agar bisa makin dinikmati oleh masyarakat secara lebih luas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)