Tantangan NU Abad ke-2: Perbanyak Teknokrat

Senin, 13 Februari 2023 - 15:15 WIB
loading...
A A A
Memacu kapabilitas teknologi proses pengolahan sumber daya agro, energi dan mineral Indonesia yang berlimpah ruah bagi pengembangan iptek terapan terkait.

NU juga harus bisa mengakselerasi pusat-pusat pertumbuhan industri strategis sebagai modal dasar bagi pengembangan industri strategis antara lain di bidang penerbangan, transportasi laut, dan militer serta memperkuat pertahanan dan keamanan melalui pengembangan Iptek dan inovasi.

Selain itu, NU harus mendorong pengembangan riset, teknologi dan inovasi serta membangkitkan jiwa techno-preneur melalui UKM dan aliansi usaha antara UKM dan perusahaan skala besar, serta BUMN. Hal itu semua dimaksudkan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui komunitas kreatif yang mempekerjakan tenaga kerja terampil berlandaskan budaya lokal tradisional industri kreatif.

Program Teknokrasi NU
Setelah diketahui sikap dan keinginan untuk memperkuat teknokrasi di lingkungan NU, maka program penguatan teknokrasi NU dalam penyelenggaraan sistem pendidikan sudah harus menjadi kurikulum wajib. Adapun program yang berkaitan dengan penguatan teknokrasi, skill dan profesionalitas NU di antaranya:

Pertama, pengembangan NU secara organisatoris harus diorientasikan sebagai organisasi yang modern di bidang tata administrasi, pengambilan keputusan, dan pengelolaan program. Karena itu program digitalisasi administrasi dan keanggotaan menjadi sebuah keharusan sehingga akan diketahui potensi besar NU yang sebenarnya baik jumlah anggota, spesifikasi keilmuan, besarnya aset dan jangakauan pengeloaan program disemua tingkatan.

Jika teknologi dibidang NU sudah bisa dilakukan, maka kader NU apabila menduduki birokrasi tentu akan menjadi teknokrat yang andal.

Kedua, NU harus melakukan lompatan-lompatan dalam bidang teknologi agar mampu beradaptasi dengan jaman, dengan memanfaatkan teknologi yang bijak dan santun. Seluruh kitab-kitab kuning disemua displin ilmu harus digitalisasi agar menjadi khazanah keilmuan pesantren yang bisa diakses dengan mudah oleh semua ilmuwan sepanjang zaman.

Penggunaan teknologi keilmuan klasik tersebut menunjukkan kodifikasi ilmu yang sangat modern untuk bisa dibaca dengan mudah di semua kalangan. Skill, kompetensi dan teknokrasi dilingkungan NU akan bisa berimbas pada praktik teknokrasi keilmuan di pemerintahan.

Ketiga, gerenasi muda NU harus diorientasikan dengan meningkatkan skill dan teknokrasi yang berbasis IT dan memiliki sertifikasi yang berstandar nasional sehingga terlahir para profesional di lingkungan NU di berbagai bidang untuk mengisi seluruh jabatan-jabatan tehnokrasi dan profesionalitas di dunia kerja baik dalam bidang pemerintahan, korporasi, maupun bisnis.

Kader NU yang modern menunjukkan kemampuan kualitas teknokrat NU yang dapat diterima dalam kepemimpinan nasional, daerah, dan di dunia profesional. Kader modern NU ini di antaranya ditandai dengan disiplin, komprehensif, konsisten, dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Sikap dan etika kader NU ini sesuai dengan kaidah almukhafadhotul ala qodimissholih, wal ahdzu bil jadidil ashlah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3831 seconds (0.1#10.140)