Profil Lieus Sungkharisma, Aktivis Sosial Indonesia Keturunan Tionghoa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lieus Sungkharisma meninggal dunia pada Selasa, 24 Januari 2023. Lieus merupakan aktivis sosial keturunan Tionghoa .
Lieus Sungkharisma yang memiliki nama asli Li Xue Xiung lahir pada 11 Oktober 1959 di Cianjur, Jawa Barat.
Sebagai seorang aktivis sosial, beberapa posisi sempat didudukinya, seperti Mantan Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) tahun 1986 sampai 1991.
Baca juga : Kabar Duka! Aktivis Sosial Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia
Sempat juga menjadi Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Namanya mulai mencuat ketika menjadi Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI). Partai yang didirikan saat mulai menjamurnya partai awal reformasi.
Meskipun menggunakan nama Tionghoa, partai tersebut sejatinya merupakan bentuk ungkapan Lieus mewujudkan nasionalisme ke-Indonesia-an.
Melansir dari buku "Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia" oleh Sam Setyautama, menurutnya persoalan warga etnis Tionghoa tidak akan selesai tanpa ada kehendak politik menyelesaikannya.
Keputusannya dalam membuat partai tersebut membuat Lieus mengorbankan dunia bisnisnya. Dia lalu membentuk tabloid Naga Post yang menjadi media komunikasi partainya.
Lieus Sungkharisma berpandangan bahwa orang orang tidak perlu ragu mengakui bahwa dirinya Tionghoa, yang terpenting ialah komitmen terhadap bangsa dan negara.
Gagasan paling terkenal darinya adalah "Super Iman" yaitu Solidaritas Umat Peduli Negara. Setiap orang yang lahir diberikan nomor penduduk dan menyumbangkan sepuluh ribu uang tabungan yang tidak boleh digunakan oleh siapapun kecuali negara atas persetujuan DPR.
Baca juga : Bertemu Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi, Lieus Sungkharisma: 2024, Mantap!
Gerakan itu dipergunakan untuk memberdayakan negara dan mengurangi ketergantungan utang luar negeri.
Lieus Sungkharisma juga aktif menyalurkan aspirasi, salah satunya adalah ketika mengkritik Joko Widodo terkait pembangunan MRT di Jakarta.
Ketika Pilpres 2014, dia sempat memberikan dukungannya kepada pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla, namun dukungan tersebut berbelok saat Pemilu 2019. Dimana dia dipercaya untuk menjadi juru kampanye Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi.
Lieus dikenal sebagai pribadi yang hangat dan menyenangkan. Sehingga kabar duka meninggalnya aktivis sosial ini membuat banyak orang turut bersedih.
Sebelum meninggal dunia, Lieus sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Namun, nyawanya tak tertolong.
Lieus Sungkharisma yang memiliki nama asli Li Xue Xiung lahir pada 11 Oktober 1959 di Cianjur, Jawa Barat.
Sebagai seorang aktivis sosial, beberapa posisi sempat didudukinya, seperti Mantan Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) tahun 1986 sampai 1991.
Baca juga : Kabar Duka! Aktivis Sosial Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia
Sempat juga menjadi Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Namanya mulai mencuat ketika menjadi Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI). Partai yang didirikan saat mulai menjamurnya partai awal reformasi.
Meskipun menggunakan nama Tionghoa, partai tersebut sejatinya merupakan bentuk ungkapan Lieus mewujudkan nasionalisme ke-Indonesia-an.
Melansir dari buku "Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia" oleh Sam Setyautama, menurutnya persoalan warga etnis Tionghoa tidak akan selesai tanpa ada kehendak politik menyelesaikannya.
Keputusannya dalam membuat partai tersebut membuat Lieus mengorbankan dunia bisnisnya. Dia lalu membentuk tabloid Naga Post yang menjadi media komunikasi partainya.
Lieus Sungkharisma berpandangan bahwa orang orang tidak perlu ragu mengakui bahwa dirinya Tionghoa, yang terpenting ialah komitmen terhadap bangsa dan negara.
Gagasan paling terkenal darinya adalah "Super Iman" yaitu Solidaritas Umat Peduli Negara. Setiap orang yang lahir diberikan nomor penduduk dan menyumbangkan sepuluh ribu uang tabungan yang tidak boleh digunakan oleh siapapun kecuali negara atas persetujuan DPR.
Baca juga : Bertemu Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi, Lieus Sungkharisma: 2024, Mantap!
Gerakan itu dipergunakan untuk memberdayakan negara dan mengurangi ketergantungan utang luar negeri.
Lieus Sungkharisma juga aktif menyalurkan aspirasi, salah satunya adalah ketika mengkritik Joko Widodo terkait pembangunan MRT di Jakarta.
Ketika Pilpres 2014, dia sempat memberikan dukungannya kepada pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla, namun dukungan tersebut berbelok saat Pemilu 2019. Dimana dia dipercaya untuk menjadi juru kampanye Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi.
Lieus dikenal sebagai pribadi yang hangat dan menyenangkan. Sehingga kabar duka meninggalnya aktivis sosial ini membuat banyak orang turut bersedih.
Sebelum meninggal dunia, Lieus sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Namun, nyawanya tak tertolong.
(bim)