Jokowi Tegaskan Tak Intervensi Pemilu 2024, PKS: Kalau Begitu Santai Saja
Jum'at, 23 Desember 2022 - 08:59 WIB
"Adalagi nanti, mungkin, untuk Pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lha urusannya apa dengan saya? Hati-hati, karena ini yang ingin ikut pilpres kan banyak," ucap Jokowi.
Padahal jumlah pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024 kata Jokowi hingga saat ini belum diketahui.
"Gak tahu nanti ini bisa 4 pasang, 3 pasang, atau 2 pasang. Ga ngerti kita. Ya kalau hanya 2 pasang, ya berarti yg lain kan ga bisa ikut. Atau 3 pasang kan yang lain ga bisa ikut," tutur Jokowi.
Jokowi mengajak semua pihak untuk berpikir akal sehat dalam menanggapi tudingan ikut campur pihak istana dalam dinamika politik yang terjadi jelang Pemilu 2024.
"Ada hal-hal seperti itu marilah kita bersama-sama berpikir dengan akal sehat. Apakah semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah. Kan gak. Partai itu orang-orang pinter semua. Orang pinter-pinter semua. Masak gampang sekali digitukan (dicurangi), kan ga mungkin. Jangan juga nanti ada partai yang pengennya koalisi dengan sana, ga bisa masuk ke sana (lalu menyalahkan pihak istana), ada nanti pasti ada seperti itu," tutup Joko Widodo. [Carlos Roy Fajarta]
Padahal jumlah pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 pada 14 Februari 2024 kata Jokowi hingga saat ini belum diketahui.
"Gak tahu nanti ini bisa 4 pasang, 3 pasang, atau 2 pasang. Ga ngerti kita. Ya kalau hanya 2 pasang, ya berarti yg lain kan ga bisa ikut. Atau 3 pasang kan yang lain ga bisa ikut," tutur Jokowi.
Jokowi mengajak semua pihak untuk berpikir akal sehat dalam menanggapi tudingan ikut campur pihak istana dalam dinamika politik yang terjadi jelang Pemilu 2024.
"Ada hal-hal seperti itu marilah kita bersama-sama berpikir dengan akal sehat. Apakah semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah. Kan gak. Partai itu orang-orang pinter semua. Orang pinter-pinter semua. Masak gampang sekali digitukan (dicurangi), kan ga mungkin. Jangan juga nanti ada partai yang pengennya koalisi dengan sana, ga bisa masuk ke sana (lalu menyalahkan pihak istana), ada nanti pasti ada seperti itu," tutup Joko Widodo. [Carlos Roy Fajarta]
(muh)
tulis komentar anda